kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kasus corona pecah rekor, IDI sudah prediksi penambahan kasus corona bakal tinggi


Minggu, 20 September 2020 / 12:51 WIB
Kasus corona pecah rekor, IDI sudah prediksi penambahan kasus corona bakal tinggi
ILUSTRASI. Seorang anak terlihat di mural bertema corona di Depok, Jawa Barat, Jumat (17/4). Wali Kota Depok Mohammad Idris untuk kesekian kalinya meminta warganya mematuhi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebab, sejak hari pertama dan kedua ini, diri


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Zubairi Djoerban sudah memprediksi peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia akan terjadi. Hal tersebut, menurut Zubairi bukanlah sebuah masalah jika bisa diatasi.   

“Dari awal kan memang kami sudah memprediksi bahwa dengan penuhnya rumah sakit, sejak nambahnya terus di atas 2.500 dan 3.000 kasus, kami bilang bahwa yang penting sekarang kami bisa mengatasi yang harus dirawat,” kata Zubairi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (20/9). 

Menurut Zubairi, IDI bahkan mengusulkan pemerintah untuk menambah jumlah pengecekan orang dalam satu hari. Sebab, semakin banyak tes yang dilakukan maka semakin banyak orang yang diketahui statusnya. Sehingga, semakin mudah dilakukan antisipasi dan penanganan.  “Jadi kita test banyak, akan ketemu banyak, kalau terus banyak memang kenapa? Kan bisa diantisipasi, kemudian di karantina,” ujar Zubairi. 

Baca Juga: Inilah bukti ilmiah masker scuba tak efektif cegah virus corona

“Menurut saya mendingan kita tes yang banyak, 100.000 orang per hari, kemudian ketemu banyak, memang bisa nembus 300.000 atau 400.000 kasus, namun, orangnya yang terinfeksi kan kita identifikasi, begitu kita ketemu, kemudian kita karantina, kemudian penularan berhenti, sangat minimal paling tidak,” lanjut dia. 

Ia mencontohkan, New York yang merupakan kota dengan kasus terbanyak di Amerika yang jumlahnya sudah lebih dari 6 juta kasus, dengan masifnya pengecekan dan identifikasi sehingga dapat dilakukan penanganan. “Beberapa hari yang lalu mereka tesnya 70.000 dalam 1 hari, ketemunya sekarang hanya 1%,” tutur dia. 

Namun demikian, Zubairi mengingatkan pemerintah agar menyiapkan rumah sakit dan alat–alat penunjang serta petugas kesehatan untuk menangani Covid-19 yang memadai. 

“Keliru kalau kita hanya membuat rumah sakit, alat, tetapi tidak menyiapkan SDM, jadi memang harus sejalan semuanya, baik APD, ventilator, rumah sakit rujukan maupun SDM-nya harus sama-sama, bareng-bareng menyiapkannya,” ujar dia. 

Baca Juga: Ada lima ASN dan PJLP positif corona, Kantor Walikota Jakarta Pusat ditutup sementara

Indonesia kembali mencetak rekor penambahan kasus harian pasien positif virus corona atau Covid-19. Berdasarkan data pemerintah hingga Sabtu (19/9), ada penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 4.168 orang dalam 24 jam terakhir.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×