Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat defisit anggaran Amerika Serikat (AS) tahun depan berpotensi melebar lantaran Presiden AS terpilih Donald Trump ingin ekspansi fiskal melalui pembangunan infrastruktur. Lebih lanjut Lana mengatakan bahwa ada ekspektasi utang AS yang saat ini masih 80% dari produk domestik bruto (PDB) akan meningkat hingga 150% dari PDB.
Sebagai negara pengutang terbesar lanjut Lana, kondisi tersebut bisa mengganggu likuiditas global. Oleh karena itu ia berpendapat, "Lebih tepat jika menarik semua utang (SBN valas) di semester pertama 2017," kata Lana saat dihubungi, Jumat (25/11).
Menurutnya, hingga akhir September 2017 nanti, pemerintahan Trump masih menggunakan anggaran yang dirancang oleh pemerintahan sebelumnya. Lana memperkirakan, setelah Trump menyampaikan rancangan anggarannya ke parlemen, imbal hasil global berpotensi meningkat.
Lana juga berpendapat, sebaiknya pre funding melalui penerbitan SBN berdenominasi dollar AS dilakukan jika permintaan memang tinggi. Menurut Lana, semakin awal pemerintah menarik utang, biaya yang dikeluarkan lebih rendah dibanding jika pemerintah menarik utang di tahun depan. "Daripada nanti lebih mahal, diambil saja semua," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News