kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kapolri: Di China, TKI kita lebih dari 21.000


Jumat, 30 Desember 2016 / 09:06 WIB
Kapolri: Di China, TKI kita lebih dari 21.000


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SURABAYA. Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta masyarakat tidak membesar-besarkan isu serbuan Tenaga Kerja Asing (TKA) khususnya dari China yang hanya berjumlah 21.000 orang. Menurut dia, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di China justru jauh lebih banyak.

"Di China TKI kita lebih dari 21.000, jumlahnya 50.000 lebih, di Hongkong bahkan mencapai lebih dari 200.000," ucap Tito usai memberi kuliah umum di Universitas Negeri Airlangga (Unair) Surabaya, Kamis (29/12/2016).

Di Malaysia kata Tito, bahkan TKI lebih mendominasi dari tenaga kerja asing lainnya. "Tapi di Malaysia, banyaknya TKI tidak mengganggu stabilitas ekonomi dan politik, justru membantu menggerakkan perekonomian," kata dia.

Dia menyebutkan, di tengah goncangan ekonomi global, investasi dari China justru mengucur ke mana-mana termasuk Amerika Serikat.

"Wajar jika Indonesia juga berharap investasi juga dari China," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga menegaskan bahwa tenaga kerja China di Indonesia saat ini hanya berjumlah 21.000 orang.

Menurut Jokowi, jumlah itu sangat kecil dibandingkan jumlah tenaga kerja Indonesia di negara lain.

Jokowi mengakui ada target dari pemerintah untuk mendatangkan turis dari China sebesar 10 juta orang. Namun, Jokowi menyayangkan ada pihak yang memelesetkan dari turis menjadi tenaga kerja. (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×