kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kadin Ingin Ada Alternatif Dana DHE Ditahan Agar Pengusaha Mudah Atur Cashflow


Rabu, 13 Maret 2024 / 19:06 WIB
Kadin Ingin Ada Alternatif Dana DHE Ditahan Agar Pengusaha Mudah Atur Cashflow
ILUSTRASI. Teller menghitung mata uang Dollar Amerika di Bank Muamalat, Jakarta, Senin (4/3/2024).


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pengusaha tampaknya kurang happy dengan adanya aturan penempatan devisa hasil ekspor (DHE), namun tidak semua keberatan pengusaha lantaran masalah pajak atau insentif.

Ketua Komite Tetap Kebijakan Publik Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Chandra Wahjudi mengatakan tiap sektor usaha memiliki struktur keuangan atau biaya dan profit yang berbeda. Untuk itu, dia berharap ada skema lain di luar 30% dari DHE yang harus disimpan selama tiga bulan.

“Contohnya 10% atau 20% (dari DHE) dengan periode yang lebih singkat dari tiga bulan untuk jenis produk atau sektor yang lebih padat modal dan profit yang lebih rendah,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (13/3).

Chandra tak memungkiri, keluhan para pengusaha yang paling banyak selama ini terkait arus kas (cashflow). Menurutnya, dengan adanya aturan 30% dari DHE di tahan selama tiga bulan tersebut tidak mudah bagi pengusaha untuk mengatur cashflow.

Baca Juga: Tolak Kebijakan DHE Manufaktur Wajib Disimpan Dalam Negeri, Ini Alasan GPEI

Menurutnya, dana tersebut akan digunakan pengusaha untuk kegiatan usaha lainnya seperti membayar supplier, gaji karyawan dan biaya overhead lainnya.

“Jadi kalau ada instrumen lain yang bisa membantu cashflow, para eksportir akan sangat baik di samping insentif PPh dan bunga deposito yang kompetitif,” terang Chandra.

Dia mencontohkan, pemerintah bisa memberikan akses pembiayaan yang lebih mudah dengan bunga yang lebih kompetitif selama periode tertentu. Ini, kata dia, akan sangat membantu menjembatani dana yang ditahan tersebut.

“Kebijakan ini perlu dievaluasi secara berkala agar produktivitas eksportir tidak terhambat,” tandasnya.

Baca Juga: Apindo Minta Kebijakan Penempatan DHE Terus Dievaluasi, Disesuaikan dengan Kebutuhan

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bilang berdasarkan hasil diskusi, Menteri Keuangan (Menkeu) telah mengajukan revisi Peraturan Pemerintah (RPP) Nomor 123 tentang pajak penghasilan (PPh) atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) kepada Presiden Joko Widodo.

“Mengenai insentif untuk deposito valas asing justru sekarang beberapa sektor yang tadinya keberatan dengan DHE karena kewajiban 30%, sekarang konsekuensinya kalau tidak minta pengecualian tidak dapat insentif padahal insentifnya itu kalau lebih 6 bulan jadi 0% PPh-nya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×