kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kadin: BUMN banyak ambil porsi swasta dan UMKM


Selasa, 03 Oktober 2017 / 20:14 WIB
Kadin: BUMN banyak ambil porsi swasta dan UMKM


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) 2017 untuk semua sektor usaha. Hasil dari rapat ini kemudian disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dibicarakan lebih lanjut.

Dalam acara penutupan rakornas yang dihadiri Presiden Jokowi tersebut, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, sebagai masukan kepada pemerintah, pemerintah perlu mencermati bahwa peran BUMN sudah banyak mengambil porsi swasta dan UMKM.

"Di banyak kesempatan, Pak Presiden sampaikan, berikan kesempatan pertama pada pengusaha nasional, kalau tidak mampu baru BUMN. Tetapi, peran BUMN ini terlalu jauh,” kata Rosan dalam Rakornas 2017, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (3/10).

Rosan memaparkan, BUMN sendiri jumlahnya 118, tapi apabila dihitung sampai anak cucu perusahaannya, maka angkanya sampai 800. “Dan itu banyak mengambil porsi swasta dan UMKM," kata dia.

Menurut Rosan, bisnis kecil seharusnya tidak digarap oleh BUMN maupun oleh anak dan cucunya. Pasalnya, bisnis kecil yang seharusnya menjadi UMKM.

“"Katering dan cuci pakaian misalnya, itu diambil sama anak cucu usaha mereka. Maka kami minta BUMN kembali ke core business-nya," ucapnya.

Adapun menurutnya aset BUMN harus dilepas kepada swasta agar BUMN bisa lebih ekspansif. Pemerintah pun akan mendapatkan pembiayaan lebih untuk membangun infrastruktur. 

“Buat apa BUMN pegangin aset. Suruh jual, jual untung, aset yang sudah jadi seperti Jasa Marga, ngapain pegang jalan tol. Setelah suruh jual siapa yang beli? Saya yakinkan pengusaha nasional mampu, dengan risiko jelas terukur, yakin pengusaha nasional bisa partisipasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×