Reporter: Choirun Nisa | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Data Badan Pusat Statistik Bulan menyatakan inflasi inti Agustus tahun ini sebesar 0,28%. Angka ini naik tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,26%.
Jika laju inflasi inti mencerminkan daya beli sekaligus permintaan masyarakat, maka berdasarkan data BPS, permintaan barang oleh masyarakat semakin banyak dan daya beli terindikasi naik.
Meski naik, Wakil Ketua Umum Bidang Perhubungan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Carmelita Hartoto mengatakan, terlalu dini untuk menjadikan inflasi inti sebagai patokan daya beli.
"Memang bisa diindikasikan dari kenaikan angka inflasi, tapi tentunya perlu dilihat secara lebih luas dan apa penyebabnya," ujar Carmelita ketika dihubungi KONTAN pada Selasa (5/9).
Menurut Carmelita, gambaran pada bulan Agustus tidak bisa dijadikan sebagai patokan ukuran daya beli.
Sedikitnya, menurut Carmelita, diperlukan gambaran satu triwulan untuk mengukur daya beli. Menurutnya, kenaikan inflasi inti pada Agustus dapat disebabkan banyak faktor, namun ia tak tahu detail penyebabnya.
"Saya hanya berharap semoga daya beli ke depan bisa lebih baik," ujarnya optimistis.
Asal tahu saja, Kepala Analis Bank Tabungan Negara (BTN) Winang Budoyo menyebut inflasi inti pada Agustus 2017 merupakan yang terendah dibanding Agustus dalam 14 tahun terakhir. Kondisi inflasi inti dinilai perlu mendapat perhatian lantaran sedikit banyak menunjukkan daya beli masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News