kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kabar Bahagia, Status Indonesia Kemungkinan Berganti dari Pandemi Jadi Endemi di 2023


Kamis, 13 Oktober 2022 / 07:43 WIB
Kabar Bahagia, Status Indonesia Kemungkinan Berganti dari Pandemi Jadi Endemi di 2023
ILUSTRASI. Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, status pandemi di Indonesia kemungkinan akan berganti menjadi endemi pada 2023.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada kabar bahagia terkait pandemi Covid-19 di Indonesia. Menurut Pemerintah menyebut, Indonesia bisa segera lepas dari status pandemi jika sampai Februari 2023 kasus Covid-19 di Tanah Air terpantau landai. 

Mengutip Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, status pandemi di Indonesia kemungkinan akan berganti menjadi endemi pada 2023 lantaran kasus Covid-19 di Indonesia sudah semakin membaik. 

"Sangat ada (kemungkinan masuk jadi endemi). Tapi kita tidak tahu kalau ada varian baru," ujarnya kepada wartawan di JCC Senayan, Rabu (12/10/2022). 

Namun untuk itu, Indonesia masih tetap harus menunggu review dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). 

"Kita akan kihat, kita tetap harus nurut kepada WHO. Tapi kita pada status yang terbaik sekarang. Di seluruh dunia, dibanding beberapa negara, kita termasuk yang paling baik," ucapnya. 

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, secara keseluruhan dalam enam bulan terakhir perkembangan kasusnya sudah mulai melandai. 

Baca Juga: Per 11 Oktober: Kasus Corona RI Tembus 6.448.220 dengan Angka Meninggal 158.235

Untuk kasus konfirmasi Covid-19 harian secara nasional atau seven days moving average Indonesia berada di angka 1.195. 

"Sehingga relatif rendah. Dan berdasarkan data Rt (reproduksi efektif) kita bisa mencapai kurang dari 1 dalam tiga bulan terakhir," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (11/10/2022). 

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) luar Jawa-Bali itu menuturkan, selama enam bulan terakhir ini perkembangan kasus positif Covid-19 juga relatif landai. 

Baca Juga: Per 11 Oktober: Kasus Corona RI Tembus 6.448.220 dengan Angka Meninggal 158.235

Melihat perkembangan data yang ada, kata Airlangga, Presiden Jokowi meminta PPKM dievaluasi sampai dengan akhir Oktober ini. 

"Dan akhir bulan depan nanti akan ditentukan terkait pelaksanaan PPKM ke depan. Disertai catatan bahwa booster atau vaksinasi di-ekstensifikasikan di bulan November, Desember dan Januari," tambahnya. 

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, status pandemi Covid-19 masih terus dievaluasi oleh WHO. WHO melakukan evaluasi atas public health emergency of International concern setiap tiga bulan sekali. 

"Saya lupa terakhir kapan dilakukannya sekitar dua bulan yang lalu nanti mereka akan mereview statusnya seperti apa. Tapi kembali lagi status pandemi istilahnya PHEC akan menentukan di rapat tiga bulanan akan update lagi," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut Sebut Tahun Depan Kemungkinan Status Pandemi Indonesia Berganti Jadi Endemi"
Penulis : Isna Rifka Sri Rahayu
Editor : Erlangga Djumena

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×