kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jubir vaksin Kemenkes sebut 6 pasien corona B117 telah sembuh


Jumat, 12 Maret 2021 / 16:36 WIB
Jubir vaksin Kemenkes sebut 6 pasien corona B117 telah sembuh
ILUSTRASI. Jubir vaksin Kemenkes sebut 6 pasien corona B117 telah sembuh


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, enam pasien corona B117 telah sembuh.

“Saat ini mereka semuanya sudah sembuh dan kasus kontak dengan keenam kasus ini kita sudah mengambil semua sampelnya dan sudah dilakukan pemeriksaan juga dan semua negatif,” kata Nadia dalam diskusi Graha BNPB, Jumat (12/3).

Nadia mengatakan, hingga saat ini telah ada 6 kasus corona B117 di Indonesia. Keenam kasus tersebut berasal dari dua kasus di Karawang, Jawa Barat. Kemudian, satu kasus di Sumatra Utara, satu kasus di Sumatra Selatan, satu kasus di Kalimantan Timur dan terakhir satu kasus di Kalimantan Selatan.

“Jadi sampai saat ini kasus yang ada di Jakarta kita belum temukan adanya variasi mutasi dari B117. Enam kasus tidak ada yang berasal dari DKI Jakarta. Kita akan terus menerus melakukan monitoring terhadap adanya variasi mutasi virus covid-19,” ujar dia.

Baca Juga: Virus corona B.1.1.7 menyebar di 5 provinsi, ini 8 tips mencegah Covid-19

Ia mengatakan, terdapat 3 mutasi corona yang direkomendasikan WHO untuk menjadi perhatian utama. Yakni B117 dari Inggris yang telah ditemukan di 70 negara, mutasi corona dari Afrika yang telah ditemukan di lebih dari 20 negara dan mutasi corona dari Brazil yang telah ditemukan di lebih dari 30 negara.

“3 ini yang secara khusus dikatakan WHO untuk kita lakukan terus menerus monitoringnya,” ucap dia.

Nadia mengatakan, pemerintah akan terus memperkuat surveilans untuk mencegah masuknya mutasi corona tersebut masuk ke Indonesia. Diantaranya surveilans di pintu-pintu masuk seperti di bandara dan pelabuhan.

Selain itu, pemerintah juga telah menerbitkan SE Satgas Covid-19 nomor 7 tahun 2020 ketika Inggris mengumumkan temuan adanya varian corona B117. SE tersebut berisi tentang aturan untuk pelaku perjalanan.

Pertama, semua WNI yang akan masuk ke Indonesia harus membawa pemeriksaan PCR yang negatif. Setelah itu mereka harus menjalani karantina selama 5 hari pada tempat-tempat yang sudah ditentukan.

Baca Juga: Waspada! 4 ciri-ciri Covid-19 ini tak banyak disadari

Kedua, mereka melakukan pemeriksaan ulang PCR. Jika saat pemeriksaan ulang PCR positif maka sampelnya diteruskan untuk pemeriksaan genome sequencing process.

Pasien yang positif tadi akan dirujuk ke tempat isolasi terpusat seperti Wisma Atlet atau Wisma Pademangan sampai mereka sembuh. Baru kemudian bisa kembali kepada keluarga.

“Ini upaya kita mencegah masuknya mutasi virus ini. Kita melakukan penguatan pelacakan kasus. Semua mutasi B117 yang ditemukan di Indonesia semuanya sehat, tidak ada yang memerlukan pelayanan perawatan kasus berat. Mereka semua cenderung gejala nya ringan sampai sedang,” jelas Nadia.

Selanjutnya: Kasus mutasi virus corona B.1.1.7 di Indonesia kian bertambah, apa saja gejalanya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×