kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi tidak ingin Indonesia terbelah


Selasa, 14 Oktober 2014 / 20:34 WIB
Jokowi tidak ingin Indonesia terbelah
ILUSTRASI. Dari banyaknya turis yang melancong ke Indonesia tersebut, turis dari China mencatat rata-rata tinggal paling lama. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo tidak ingin terbelahnya kekuatan politik seperti saat pemilihan presiden yang lalu, terjadi berkepanjangan. Ia akan menemui seluruh pimpinan partai politik, terutama koalisi merah putih (KMP) dalam waktu dekat.

"Pak Jokowi tidak ingin Indonesia terbelah. Makanya beliau ada ide untuk safari politik ke ketua umum parpol," ujar Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto di restoran Kunstkring, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/10).

Andi mengatakan bahwa kubu Jokowi-Jusuf Kalla telah menjajaki komunikasi dengan semua pimpinan partai politik KMP, termasuk rival Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Namun, sejauh ini baru Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang bersedia bertemu.

Dalam waktu dekat, lanjut Andi, Jokowi akan bertemu dengan pimpinan PPP. Selanjutnya, belum diketahui pimpinan partai politik mana lagi yang akan ditemui Jokowi. Andi memastikan, tak ada unsur partai politik pengusung Jokowi-Jusuf Kalla di balik inisiatif pertemuan. Pertemuan itu murni dirancang oleh Jokowi sendiri. Adapun, tim transisi hanya mempersiapkan teknis pertemuan saja.

Pertemuan itu, lanjut Andi, bukan fokus untuk menjajaki koalisi. "Ini bukan soal koalisi. Ini murni komunikasi antara pemerintahan yang baru dengan kekuatan-kekuatan politik saja supaya pemerintahan tetap stabil," lanjut Andi.

Diberitakan, Jokowi membuka safari politik itu dengan bertemu Aburizal Bakrie, yakni pada Selasa sore. Pertemuan itu merupakan penegasan bahwa posisi Golkar tetap berada di koalisi merah putih. Golkar akan memosisikan diri sebagai kritikus pemerintah. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×