Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
Tentunya dengan memikirkan mekanismenya agar dampak disrupsi sosialnya minimal.
"Kita enggak bisa bilang hari ini atau besok, tapi kalau menunggu sampai sudah ada community transmission, maka akan sedikit terlambat. Saya bukan bilang tidak bermanfaat, tapi akan lebih bermanfaat kalo mendahului community transmission," katanya.
Sebagai catatan, community transmission adalah klasifikasi dari WHO untuk menyebut kondisi di mana sebagian besar kasus yang terkonfirmasi tidak bisa dihubungkan melalui rantai penularan.
Baca Juga: Jumlah Kasus Virus Corona di Luar China Melampaui China, Ini Peta Persebarannya
Sependapat dengan Panji, Dokter Nafsiah Mboi SpA, MPH yang juga alumni dari Harvard T.H. Chan School of Public Health dan mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia berkata bahwa social distancing dan larangan perjalanan (travel ban) sebaiknya dilakukan secepatnya tanpa menunggu data.
Hal-hal ini, ujar Nafsiah, bisa dilakukan secara prioritas, misalnya dengan melakukan lebih banyak screening untuk pengunjung dari daerah yang epidemik virus corona.
Namun, Nafsiah menggarisbawahi bahwa social distancing juga harus dilakukan dengan melibatkan pemerintah daerah, mulai dari dinas kesehatan setempat hingga puskesmas.
Tujuannya untuk mensosialisasikan mengenai pencegahan virus corona hingga ke akar rumput.
"Kalau masyarakat sudah mengerti apa yang harus dia lakukan sampai ke akar rumput, saya kira itu akan banyak sekali dampaknya. Sebelum lockdown dan sebagainya," katanya. (Mohamad Afkar S)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Wabah Corona Jokowi Tak Berpikir Lockdown Indonesia, Jusuf Kalla Singgung soal Kondisi Sebenarnya,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News