kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Jokowi Targetkan 32,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi Perairan Laut di 2030


Jumat, 11 Februari 2022 / 22:32 WIB
Jokowi Targetkan 32,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi Perairan Laut di 2030
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah Indonesia berkomitmen mencapai target kawasan konservasi perairan laut seluas 32,5 juta hektare pada tahun 2030. Adapun sampai dengan tahun 2021, Indonesia telah berhasil mencapai seluas 28,1 juta hektare atau 86,5%.

"Kami optimistis komitmen kami di tahun 2030 bisa terpenuhi," kata Jokowi dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (11/2).

Jokowi menambahkan, Indonesia juga berkomitmen untuk mengurangi 70% sampah plastik laut pada tahun 2025. Berbagai upaya terus dijalankan pemerintah, mulai dari rencana aksi penanganan sampah plastik laut hingga pembangkit listrik berbahan baku sampah yang mengonversi 1.000 ton sampah per hari menjadi 10 megawatt listrik.

Baca Juga: Ekonom: Presidensi di G20 Buka Peluang Investor Melirik Potensi Investasi Indonesia

"Ekosistem mangrove juga menjadi perhatian kami. Kami menargetkan rehabilitasi mangrove seluas 600.000 hektare hingga tahun 2024. Kami yakin semua upaya ini tidak hanya berdampak pada kelestarian lingkungan laut dan pembangunan berkelanjutan namun juga pada perubahan iklim," jelasnya.

Pada COP26 tahun 2021 lalu Indonesia bersama negara-negara archepelagic and island state forum menyerukan pentingnya keterkaitan antara laut dan perubahan iklim.

Ia menambahkan, Indonesia yakin dengan dukungan internasional negara-negara kepulauan dan negara-negara pulau kecil dapat menjadi bagian dari solusi.

Adapun pengelolaan lingkungan laut perlu ditempatkan pada dimensi pembangunan berkelanjutan dan menjadi bagian untuk mendukung pemulihan ekonomi dari dampak pandemi.

Indonesia telah mengambil langkah terobosan antara lain kebijakan penangkapan ikan terukur dan berbasis kuota yang didukung sistem pengawasan terintegerasi berbasis teknologi.

Baca Juga: Gelar Aksi Damai di Jakarta, Komunitas Korban Asuransi Unitlink Minta Bantuan Jokowi

Kemudian, pengembangan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal untuk pengentasan kemiskinan dan kelestarian komoditas bernilai ekonomi tinggi. Kemudian di tingkat global, Indonesia juga terus mendukung pengarusutamaan isu kelautan.

"Presidensi G20 Indonesia akan mengangkat pentingnya ekonomi biru, karbon biru, dan penanganan sampah laut. Indonesia siap bermitra dengan semua pihak bagi terwujudnya ekosistem laut yang berkelanjutan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×