kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Jokowi sebenarnya ingin beli bus dalam negeri...


Sabtu, 11 Januari 2014 / 13:05 WIB
Jokowi sebenarnya ingin beli bus dalam negeri...
ILUSTRASI. SiCepat Ekspres telah menghadirkan program UMKM Sanubari


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Gubernur Jakarta, Joko Widodo mengaku sebenarnya pihaknya ingin membeli bus buatan dalam negeri, bukan bus buatan China. Menurut dia, bus dalam negeri tetap memiliki kualitas sekaligus mendongkrak industri nasional.

Sayangnya karena pengadaan bus tersebut masih menggunakan sistem lelang, terlebih waktu lelang yang sangat mepet dengan akhir tahun, dia memilih bus asal China yang lebih mudah didapat. "Akhirnya ya mau tidak mau, belinya bus asal China saja,"ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Jakarta, Jumat (10/1/2014).

Jokowi menyayangkan hal tersebut. Pasalnya, industri armada bus nasional tengah berkembang. Dia mencontohkan bus dengan merek 'Selalu' buatan pengusaha asal Magelang, Jawa Tengah. Menurut Jokowi industri transportasi nasional harus didukung penuh.

Tahun 2014 ini, Pemprov DKI Jakarta menggunakan sistem belanja online, yakni electronic-catalog. Sistem tersebut, Jokowi memastikan akan memasukan produk-produk transportasi dari dalam negeri sebagai pilihan armada yang bisa dibeli Pemprov DKI.

"Kalau sudah pakai E-Catalog,sistem lelang itu akan hilang. Kalau sistemnya sudah begitu, memungkinkan beli bus dalam negeri," lanjut Jokowi.

Seperti diketahui, sistem E-Catalog bertujuan mempercepat proses belanja barang. Dalam sistem ini, Pemprov DKI Jakarta tidak perlu melalui proses lelang. Seluruh barang yang ada di dalam E-Catalog sudah mendapatkan lisensi dari Lembaga Kajian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×