kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,34   -8,02   -0.86%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi Minta Obat Telemedicine Bagi Pasien Isoman Bisa Tiba Dalam Hitungan Jam


Rabu, 02 Februari 2022 / 20:19 WIB
Jokowi Minta Obat Telemedicine Bagi Pasien Isoman Bisa Tiba Dalam Hitungan Jam
ILUSTRASI. Presiden Jokowi ingin obat telemedicine bagi pasien isoman bisa tiba dalam hitungan jam.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo memastikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah merespons laporan masyarakat soal keterlambatan obat telemedicine.

"Presiden memerintahkan untuk memeriksa penyebabnya kenapa, dan memastikan obat bisa tiba dalam hitungan jam," tegas Abraham dalam keterangan resmi, Rabu (2/2).

Sebelumnya, dalam rapat terbatas evaluasi PPKM, Senin (31/1), Kantor Staf Presiden melaporkan telah menerima keluhan warga terpapar yang Covid-19 varian omicron soal obat telemedicine yang tiba terlalu lama. Laporan tersebut disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan didengar langsung oleh Presiden.

Abraham mengatakan, setiap rapat kabinet terkait evaluasi PPKM, Presiden Jokowi selalu detail memastikan kesiapan dan upaya pemerintah dalam menyelamatkan masyarakat dari pandemi sudah berjalan dengan baik.

"Selain dari aspek kesehatan, Presiden juga sangat fokus pada ekonomi, pendidikan, dan keamanan," ujar Abraham.

Baca Juga: Sudah 93%, Varian Omicron Semakin Mendominasi Kasus Covid-19 Global

Jokowi berharap agar pelayanan kepada masyarakat harus selalu diperhatikan.

Sebagai informasi, telemedicine merupakan layanan medis online  yang memungkinkan seseorang mendapat pelayanan kesehatan dari jarak jauh.

Kementerian Kesehatan menyediakan layanan telemedicine isolasi mandiri (isoman) bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk varian Omicron. Pasien bisa berkonsultasi online dan mendapat paket obat secara gratis melalui layanan itu.

Syaratnya pasien harus melakukan tes PCR terlebih dahulu di laboratorium yang telah terafiliasi dengan sistem New All Record (NAR) milik Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, 2 Februari: Makin Melonjak, Tambah 17.895 Kasus Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×