kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi minta konsolidasikan anggaran pameran yang terpencar


Selasa, 13 Agustus 2019 / 16:02 WIB
Jokowi minta konsolidasikan anggaran pameran yang terpencar
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo


Reporter: Abdul Basith | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pengonsolidasian anggaran untuk pameran. Hal itu diungkapkan saat membuka rapat terbatas (ratas) mengenai persiapan Dubai Expo 2020.

Menurut Jokowi, saat ini anggaran untuk pameran dan marketing produk Indonesia masih terpencar di sejumlah kementerian.

"Di kementerian, anggaran pameran yang saya hitung di 18 kementerian, semuanya memiliki anggaran pameran," ujar Jokowi di Kantor Presiden, Selasa (13/8).

Jumlah tersebut pun di luar dari anggaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Anggaran yang tersebar itu bisa mencapai jumlah yang besar bila dikumpulkan.

Hal itu akan membuat upaya pemasaran yang dilakukan dapat lebih besar. Selain itu, pemerintah juga harus beriringan dengan pihak swasta dalam menjalankan pameran internasional.

"Marketing perdagangan, investasi, dan pariwisata betul-betul terintegrasi, terkonsolidasi antara pemerintah dan swasta bisa beriringan," terang Jokowi.

Agenda Dubai Expo yang akan diselenggarakan 2020 mendatang perlu dimanfaatkan dengan baik. Hal itu untuk mendorong perdagangan, pariwisata, dan urusan investasi di internasional, khususnya pasar Timur Tengah.

Asal tahu saja, pagelaran expo penemuan teknologi dan inovasi industri tersebut diikuti oleh sekitar 190 negara. Oleh karena itu, pembuatan paviliun pun harus menarik dan berada di lokasi strategis.

"Jangan sampai kita salah pilih lokasi, lokasi di tempat belakang, atau malah dekat toilet," jelas Jokowi.

Lokasi tersebut akan membentuk citra Indonesia. Oleh karena itu Jokowi menegaskan hal itu penting diperhatikan untuk memperbaiki persepsi Internasional terhadap Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×