Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Harris Hadinata
JAKARTA. Perwakilan sebuah perusahaan energi asal China Huadian Corporation hari ini menemui presiden Joko Widodi (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta. Pertemuan ini untuk membahas kelanjutan rencana perusahaan tersebut masuk ke proyek listrik yang ada di Indonesia.
Sebelumnya Huadian telah menjalin kerjasama dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), terkait proyek listrik mulut tambang sebesar 2 x 620 megawatt (MW). Namun sampai sekarang rencana tersebut belum ditindaklanjuti dengan groundbreaking.
Menurut Janto Susanti, juru bicara lokal partner Huadian, pihaknya masih menunggu pembangunan transmisi dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang rencananya selesai tahun ini. "Kami targetkan akhir tahun ini proyek sudah bisa dimulai," ujar Janto, Senin (6/4) di Istana Negara, Jakarta.
Adapun proyek pembangkit listrik mulut tambang yang disebtu proyek Sumsel 8 ini dilaksanakan di Palembang, dekat Muara Enim. Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun. Huadian menanggung 55% investasi untuk proyek ini. Sementara sisanya ditanggung Bukit Asam.
Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said bilang, seharusnya Huadian tidak usah menunggu transmisi. Sebab, masalah transmisi sudah hampir dipastikan selesai tahun ini.
Huadian tinggal mengucurkan investasi yang dijanjikan saja. Adapun nilai investasi proyek ini mencapai US$ 1,6 miliar. Menurut Sudirman pihak Huadian sudah menyanggupi hal tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News