kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Jokowi menilai penanganan Covid-19 di Indonesia memburuk, apa indikatornya?


Selasa, 01 Desember 2020 / 06:30 WIB
Jokowi menilai penanganan Covid-19 di Indonesia memburuk, apa indikatornya?


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengingatkan kabinetnya mengenai penanganan virus corona (Covid-19) yang memburuk. Hal itu terlihat dari angka kasus aktif yang meningkat dari sebelumnya. 

Kasus aktif per tanggal 29 November 2020 sebesar 13,41% naik dari sebelumnya 12,78%.

"Meskipun ini lebih baik dari angka rata-rata dunia, tetapi hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata mingu yang lalu," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Senin (30/11).

Selain angka kasus aktif meningkat, angka rata-rata kesembuhan di Indonesia juga mengalami penurunan. Bila pada minggu lalu tingkat kesembuhan Covid-19 di Indonesia 84,03%, saat ini turun menjadi 83,44%.

Baca Juga: Jokowi ingatkan kepala daerah soal lonjakan kasus, Anies dan Ganjar jadi perhatian

Salah satu faktor yang berpengaruh adalah melonjaknya kasus positif Covid-19 di Indonesia. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, pada 29 November 2020 kemarin terdapat tambahan kasus positif sebanyak 6.267 kasus.

"Ini semuanya memburuk semuanya. Karena adanya tadi, kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," terang Jokowi.

Menindaklanjuti hal tersebut, Jokowi meminta agar Menteri Dalam Negeri memberikan peringatan kepada kepala daerah. Sehingga kepala daerah dapat memegang kendali terkait penanganan Covid-19.

Sebagai informasi total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai angka 534.266 kasus. Dari angka tersebut sebanyak 445.793 kasus sembuh dan 16.815 kasus meninggal dunia.

Selanjutnya: Presiden Jokowi bubarkan 10 lembaga non kementerian, ini daftar & nasib apararatnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×