kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi: Kita Harus Aktif Mengambil Alih Kembali Aset-Aset Strategis Bangsa


Sabtu, 01 Juni 2024 / 20:24 WIB
Jokowi: Kita Harus Aktif Mengambil Alih Kembali Aset-Aset Strategis Bangsa
ILUSTRASI. Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya optimisme dan semangat dalam membangun kemandirian ekonomi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila Tahun 2024, Sabtu (01/06/2024), yang digelar di Lapangan Garuda, Kompleks Pertamina Hulu Rokan (PHR), Kota Dumai, Provinsi Riau. Tema peringatan tahun ini adalah “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas Tahun 2045”.

Dalam upacara kali ini, Presiden Jokowi tampak mengenakan pakaian adat Riau bernuansa hitam. Upacara dimulai sekitar pukul 07.25 WIB. Kasdam I/Bukit Barisan Brigjen TNI Refrizal bertindak sebagai perwira upacara dan Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira, Dir Reskrimum Polda Jambi, sebagai komandan upacara.

Upacara diawali dengan penghormatan kebesaran kepada inspektur upacara. Selanjutnya, inspektur upacara memimpin peserta upacara untuk mengheningkan cipta. Setelah upacara selesai, dilanjutkan dengan serangkaian acara tambahan, seperti marching band dari Cendana Hulu Rokan dan tari kolosal bertema “Kampung Pancasila” sebagai wujud adat Riau.

Dalam amanatnya, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya optimisme dan semangat dalam membangun kemandirian ekonomi yang didukung oleh Pancasila serta kekayaan budaya dan sumber daya alam Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Upayakan Bansos Beras Lanjut Sampai Desember 2024

“Kita harus selalu optimis, karena kita punya Pancasila yang memandu arah bangsa, kita punya modal sosial dan budaya yang kokoh, serta sumber daya manusia dan alam yang melimpah. Oleh karena itu, kita harus terus memperkokoh kemandirian bangsa dan berdikari dalam ekonomi,” ujarnya.

Presiden juga menyoroti konsistensi Indonesia dalam politik luar negeri yang berprinsip bebas dan aktif, memperkuat posisinya di dunia internasional melalui berbagai forum dan organisasi global.

“Peran Indonesia dalam politik internasional semakin kokoh, kita telah menjadi pemimpin G20 yang berhasil, telah menjadi Ketua ASEAN yang sukses dan terus akan berkontribusi pada dunia, termasuk melalui World Water Forum yang baru saja kita selenggarakan,” ujar Presiden.

Lebih lanjut, Presiden menekankan pentingnya perjuangan Indonesia dalam bidang ekonomi, terutama melalui industrialisasi dan hilirisasi di berbagai sektor.

“Kita terus perjuangkan kemandirian ekonomi termasuk melalui industrialisasi di dalam negeri dan melalui hilirisasi di berbagai sektor. Kita harus menjamin kekayaan negara sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat, kita juga harus aktif mengambil alih kembali aset-aset strategis bangsa untuk dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya demi kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Presiden juga menyampaikan bahwa tempat yang digunakan untuk upacara Pancasila hari ini merupakan simbol kesejahteraan rakyat di Dumai, Riau. Ia juga menyoroti keberhasilan Indonesia dalam mengambil alih saham mayoritas Freeport yang telah dikelola oleh pihak asing selama 97 tahun.

“Kita harapkan keadilan Pancasila sebagai pembebas dari ketergantungan kita pada pihak asing, dan pagi tadi saya mendapatkan laporan dari Dirut Pertamina bahwa produksi di Blok Rokan sudah mencapai 162 ribu barel per hari. Ini lebih tinggi dari saat dikelola oleh Caltex maupun Chevron dan merupakan 25 persen dari seluruh produksi nasional Indonesia. Blok Rokan adalah blok terbesar, Freeport dan Blok Rokan hanyalah contoh dari semangat dan upaya kita untuk kedaulatan politik dan kemandirian ekonomi, mengamalkan Pancasila dalam kehidupan nyata, membangun ekonomi yang berpihak pada kepentingan nasional, berdiri di atas kekuatan kita sendiri,” jelasnya.

Presiden juga menekankan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan ekonomi hijau, dengan sumber daya alam melimpah dan berbagai jenis energi terbarukan.

“Kita hampir memiliki semua jenis energi hijau, mulai dari energi panas bumi, energi surya, energi air, energi angin, dan energi ombak. Kita juga punya hasil kebun yang bisa diolah menjadi biodiesel, bioetanol, dan bioavtur. Kekuatan energi hijau ini akan mengundang industri hijau, pembiayaan ekonomi hijau, menghasilkan pangan hijau, dan membuka peluang bagi pekerjaan hijau yang mensejahterakan dan berkelanjutan,” ujarnya.

Presiden menegaskan bahwa transisi energi menuju energi hijau harus menjadi prioritas untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kita harus mempercepat transisi energi menuju energi hijau. Pertamina dan PLN harus terus mengembangkan energi hijau yang meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, yang menyejahterakan masyarakat, dan sejalan dengan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.

Baca Juga: Bahlil Minta Freeport Indonesia Bangun Smelter di Timika

Selain itu, Presiden juga menekankan pentingnya mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dengan memperhatikan perubahan demografi dan mengadaptasi cara penyampaian pesan sesuai dengan karakter generasi muda seperti Generasi Y, Millennial, Generasi Z, dan Generasi Alpha.

“Kini demografi Indonesia didominasi oleh Generasi Y, Generasi Millenial, Generasi Z, dan Generasi Alpha. Oleh karena itu, cara kita mensosialisasikan Pancasila juga harus dengan cara-cara mereka, dengan praktik-praktik teladan yang nyata dan menggunakan serta mengembangkan budaya lihat Indonesia,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×