CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.170   -44,98   -0,62%
  • KOMPAS100 1.096   -6,56   -0,60%
  • LQ45 873   -3,12   -0,36%
  • ISSI 217   -1,51   -0,69%
  • IDX30 447   -1,07   -0,24%
  • IDXHIDIV20 540   0,64   0,12%
  • IDX80 126   -0,68   -0,54%
  • IDXV30 136   0,26   0,20%
  • IDXQ30 149   -0,14   -0,09%

Jokowi ingin pemerataan ekonomi dari Aceh-Papua


Rabu, 16 Agustus 2017 / 10:36 WIB
Jokowi ingin pemerataan ekonomi dari Aceh-Papua


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar pemerataan ekonomi bisa dirasakan masyarakat Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Hal itu diungkapkan Jokowi dalam Pidato Kepresidenan di Gedung DPR/MPR, Rabu (16/8).

Jokowi mengatakan, pemerintah ingin rakyat Aceh bisa merasakan pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, pelayanan sanitasi dan air bersih maupun pelayanan transportasi yang sama baik dengan yang dirasakan oleh penduduk lain di seluruh pelosok negeri.

Ia juga mengatakan, pemerintah ingin rakyat Papua di pegunungan juga bisa menikmati harga bahan bakar minyak (BBM) dan harga bahan pokok yang sama dengan penduduk di wilayah lain Indonesia.

"Kita ingin rakyat Pulau Miangas bisa merasakan kehadiran Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Program Kartu Indonesia Sehat, Program Kartu Indonesia Pintar, dan Program Pemberian Makanan Tambahan untuk balita dan ibu hamil. Kita ingin rakyat di Pulau Rote juga bisa merasakan manfaat pembangunan infrastruktur, lancarnya konektivitas dan turunnya biaya logistik," kata Jokowi, Rabu pagi.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan, pemerintah menginginkan kualitas hidup rakyat Indonesia semakin meningkat dan tidak boleh cepat berpuas diri, meski Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik dari 68,90 di tahun 2014 menjadi 70,18 di tahun 2016.

Selain itu, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah harus terus berupaya menekan ketimpangan pendapatan. Meski Indeks Gini Rasio saat ini telah menurun dari 0,414 pada September 2014 menjadi 0,393 pada Maret 2017.

"Saya yakin hanya dengan pemerataan ekonomi yang berkeadilan, kita akan semakin bersatu. Pembangunan yang merata akan mempersatukan Indonesia. Pembangunan yang berkeadilan akan membuat kita semakin kuat dalam menghadapi persaingan global," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×