kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi ingin bentuk koalisi besar


Selasa, 13 Mei 2014 / 22:19 WIB
Jokowi ingin bentuk koalisi besar
Saham-Saham Big Cap Ini Banyak Dilego Asing Saat IHSG Terkoreksi, Selasa (20/12)


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, mengatakan, PDI-P akan merangkul sebanyak mungkin partai politik untuk bergabung dalam barisan koalisi partainya. Sejauh ini, dua partai politik telah menyatakan berkoalisi dengan PDI-P, yaitu Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa. 

"Sabar, pelan-pelan. Satu-satu akan kita kerjakan," kata Jokowi seusai mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, di Pasar Gembrong, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (13/5).

Sebelumnya, Jokowi mengadakan pertemuan dengan Aburizal alias Ical. Pertemuan ini merupakan kali kedua bagi Jokowi dan Ical setelah sebelumnya keduanya sempat bertemu di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (12/4).

Meski telah dua kali bertemu, belum ada keputusan terkait koalisi. Golkar akan memutuskan sikap soal koalisi pada rapat pimpinan nasional yang akan digelar pada 17-18 Mei 2014. Sementara itu, sinyal kuat koalisi Golkar dan PDI-P dilontarkan sejumlah elite partai berlambang pohon beringin itu, di antaranya Wakil Ketua Umum DPP Golkar Agung Laksono dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Akbar Tandjung. 

Agung mengatakan, partainya akan solid mendukung salah satu capres jika calon wakil presidennya berasal dari Partai Golkar.

"Kalau Hatta kan sudah ke Prabowo, lalu Jokowi belum jelas dan kemungkinan JK (politikus Partai Golkar, Jusuf Kalla, red). Nanti setelah JK, kami lihat. Rasa-rasanya memang Golkar lebih menyukai yang ada unsur partainya," ujar Agung seusai melakukan rapat terbatas di kantor kepresidenan, Selasa (13/5).

Agung mengakui bahwa internal Partai Golkar tidak mempersoalkan jika nantinya partai berlambang pohon beringin ini melabuhkan pilihannya kepada PDI-P. Dalam sejarah politik Partai Golkar, kata Agung, partai tersebut selalu berada di dalam pemerintahan. Oleh karena itu, dalam memilih partner koalisi, Partai Golkar pun cenderung memilih bakal calon presiden yang kemungkinan menang lebih besar.

"Kalau memang itu pilihan yang terbaik, ya enggak apa-apa," kata Agung. (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×