kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Golkar gabung ke PDIP, pemilu bisa satu putaran


Selasa, 13 Mei 2014 / 20:59 WIB
Golkar gabung ke PDIP, pemilu bisa satu putaran
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung pacahan 100 dolar US di salah satu bank di Jakarta, Selasa (3/11). /pho KONTAN/Carolus Agus waluyo/03/11/2020.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marwan Jafar mengatakan partainya bisa memberikan kontribusi yang signifikan pada koalisi yang dipimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), untuk mengusung pencapresan Joko Widodo (Jokowi).

Kepada wartawan di kantor Indikator Politik Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/5), Marwan mengatakan PKB sebagai partai Islam memiliki basis masa yang kuat di tataran akar rumput. Hal yang sama ia paparkan tentang PDIP, yang menurutnya basis masa Marhaennya juga luar biasa. Sehingga bila digabungkan, maka akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa.

"Apalagi kalau Partai Golkar bergabung dengan Pak Jokowi, insyallah selesai (pemilu) satu putaran," katanya.

Kata dia, figur pemimpin yang dicari rakyat sekarang adalah figur yang tak berjarak dengan rakyatnya. Marwan yang sempat ikut safari politik Jokowi ke daerah, mengaku sudah menyaksikan sendiri bagaimana Gubernur DKI Jakarta itu memperlakukan pendukungnya. Ia menyebut mantan presiden Abdurrahman Wahid juga memiliki kualitas yang sama.

Seperti diketahui Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau yang akrab dipanggil Ical sudah menyatakan dukungannya ke Jokowi. Pernyataan itu dilontarkan Ical saat bersama-sama Jokowi bertandang ke Pasar Gembrong, Jakarta Timur.

Sebelum Ical menyatakan dukungannya, dua partai yang menyatakan ikut mendukung Jokowi adalah PKB dan Partai NasDem. PDIP sudah mengantongi 18,95 persen suara pada pemilu legislatif (pileg) lalu, Partai Golkar mengantongi 14,75 persen, PKB mengantongi 9,04 persen dan Partai NasDem mengantongi 6,72 persen.

Sementara saingan dari PDIP adalah Partai Gerindra, yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Sejumlah partai yang sudah menyatakan dukungannya ke Prabowo adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Dengan demikian partai yang belum menentukan dukungannya adalah Partai Demokrat dan Partai Hanura. (Nurmulia Rekso Purnomo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×