kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi Buka Ekspor Minyak Goreng, Ikappi Mengaku Kecewa


Kamis, 19 Mei 2022 / 20:01 WIB
Jokowi Buka Ekspor Minyak Goreng, Ikappi Mengaku Kecewa
ILUSTRASI. Warga dan pedagang mengantri untuk membeli minyak goreng curah di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (17/3/2022). Jokowi Buka Ekspor Minyak Goreng, Ikappi Mengaku Kecewa.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menilai bahwa dibukanya ekspor minyak goreng (migor) kembali oleh Presiden Jokowi ini merupakan bukti bahwa ketidaksiapan menteri teknis melakukan regulasi dan capaian regulasi yang diharapkan oleh Presiden.

"Kami kecewa terhadap Menko Perekonomian, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan karena tidak mampu melakukan realisasi perintah dari Bapak Presiden Republik Indonesia," kata Reynaldi Sarijowan Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI dalam keterangan tertulis, Kamis (19/5).

Sebelumnya Jokowi  menyebut pasokan minyak goreng curah terpantau terus bertambah. Namun, Reynaldi menilai bahwa stok migor curah belum didapati melimpah di pasaran oleh para pedagang pasar.

"Presiden mengharapkan agar HET bisa terpenuhi di pasar tradisional dan barang melimpah tetapi faktanya kami belum mendapati minyak goreng curah itu cukup melimpah di pasar tradisional," tegasnya.

Baca Juga: Pemerintah Buka Ekspor Minyak Goreng, Ini Usulan GIMNI

Ikappi sependapat bahwa ekspor memang seharusnya dibuka agar pendapatan negara juga tetap berjalan, namun kebutuhan dalam negeri harus terpenuhi menjadi fokus utama.

Oleh karenanya, Ikappi meminta kepada kementerian teknis untuk mencari formulasi yang tepat agar distribusi bisa berjalan dengan baik dan keberadaan minyak goreng melimpah di pasar. Adapun jika stok telah melimpah di pasar, pedagang berharap harga migor curah terus menurun hingga HET yang ditetapkan.

"Sampai detik ini harga masih di atas Rp17.000. Dikisaran Rp 18.000 bahkan ada yang Rp19.000 perliter," pungkasnya.

Sebelumnya, Jokowi menyebut bahwa pasokan minyak goreng terus bertambah. Dimana kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah kurang lebih 194.000 ton per bulannya. Kemudian pada bulan Maret sebelum dilakukan pelarangan ekspor pasokan dalam negeri hanya mencapai 64.500 ton.

Usai adanya pelarangan ekspor di bulan April pasokan migor curah mencapai 211.000 ton per bulannya atau melebihi kebutuhan bulanan secara nasional.

Baca Juga: Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Minyak Goreng, Ini Tanggapan Apkasindo

Tak hanya pasokan, Jokowi juga mengatakan, usai pelarangan ekspor terdapat penurunan harga rata-rata minyak goreng secara nasional. Pada bulan April sebelum pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional minyak goreng curah berkisar kurang lebih Rp19.800. Kemudian setelah adanya pelarangan ekspor harga rata-rata nasional turun menjadi Rp17.200 sampai Rp 17.600 perliter.

"Walaupun memang ada beberapa daerah yang saya tahu harga minyak gorengnya masih relatif tinggi, tapi saya meyakini dalam beberapa minggu ke depan harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang kita tentukan karena ketersediaannya semakin melimpah," jelas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×