Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Rendah sekali
Presiden Jokowi menjelaskan alasan pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur. Ia menyebutkan, kalau melihat stok infrastruktur Indonesia memang masih sangat rendah sekali dan kalah jauh dengan negara-negara tetangga.
Yang kedua juga biaya transportasi, biaya logistik kita dibanding Singapura sama Malaysia aja yang deket, 2,5 kali lipat. “Artinya, daya saing kita rendah. Daya saing negara kita menjadi rendah,” ujar Jokowi.
Mengenai tudingan pemerintah hanya membangun infrastruktur yang besar-besar, Presiden Jokowi mengemukakan, yang kecil-kecil itu dibangun melalui Dana Desa.
Dari Dana Desa yang telah diberikan ke desa-desa, menurut Presiden, telah dibangun infrastruktur-infrastruktur dasar bagi rakyat yang ada di desa. “Jalan, jalan kecil-kecil yang ada di desa telah terbangun 191.000 km jalan-jalan yang ada di desa,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Presiden, dibangun juga dari Dana Desa sebanyak 58.000 unit irigasi, 8.900 pasar desa, air bersih, sanitasi, dan banyak sekali yang lain-lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
“Artinya, infrastruktur tidak hanya urusan jalan tol, tidak hanya urusan airport, tidak hanya urusan pelabuhan, tetapi juga jalan-jalan yang ada di desa-desa itu juga terlihat sekarang ini perubahannya, terlihat sekarang ini pembangunannya karena memang telah kita gelontorkan Rp187 triliun sampai akhir 2018 kemarin,” ungkap Presiden Jokowi.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menkominfo Rudiantara, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News