kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi anugerahi gelar pahlawan lima pejuang


Kamis, 05 November 2015 / 11:39 WIB


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan kepada lima pejuang Indonesia.

Upacara penganugerahan gelar pahlawan itu digelar di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/11/2015).

Penganugerahan gelar pahlawan itu tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 116-TK-Tahun 2015-4 November 2015, berkenaan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima putra terbaik bangsa.

Kelima tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan adalah Alm Bernard Wilhem Lapian, Alm Ki Bagus Hadikusumo, Alm Mas Isman, Alm Komjen Pol Dr. H Moehammad Jasin, dan Alm I Gusti Ngurah Made Agung.

Kelima tokoh itu dianugerahi gelar pahlawan nasional karena jasa-jasanya dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Seluruh plakat tanda jasa dan penghargaan gelar pahlawan nasional diberikan oleh Presiden Jokowi kepada para ahli waris.

Plakat tanda jasa untuk BW Lapian diterima oleh Louisa Magdalena Gandhi Lapian.

Plakat Mas Isman diterima oleh Hayono Isman.

Plakat M jasin diterima oleh Rubyanti Jasin.

Plakat untuk I Gusti Ngurah Made Agung diterima oleh Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi.

Plakat untuk Ki Bagus Hadikusumo diterima oleh Hatief Hadikusumo.

Almarhum Bernard Wilhem Lapian terlibat dalam peristiwa merah putih pada 14 Februari 1946.

Peristiwa merebut tangsi militer Belanda di Teling Manado.

Ia memimpin pasukan pemuda bersama Letkol Ch Taulu dan Serda SD Wuisan merobek bagian biru bendera Belanda hingga berkibar bendera merah putih.

Almarhum Ki Bagus Hadikusumo adalah Wakil Ketua PP Muhammadiyah tahun 1937.

Semasa menjadi pimpinan Muhammadiyah, ia termasuk dalam anggota BPUPKI dan PPKI.

Ki Bagus Hadikusumo sangat besar peranannya dalam perumusan Muqadimah UUD 1945 dengan memberikan landasan ketuhanan, kemanusiaan, keberadaban, dan keadilan.

Mas Isman adalah pemimpin rapat pembentukan organisasi pelajar bersenjata.

Pembentukan organisasi itu didasarkan pada pemikiran bahwa pelajar harus ikut berjuang melawan penjajah.

Ia juga merupakan pendiri Kosgoro yang menjadi salah satu organisasi masyarakat pendiri Partai Golkar.

Alm Komjen Pol Dr. H Moehammad Jasin adalah pejuang yang memproklamasikan polisi istimewa menjadi polisi Indonesia.

Ia hadir dalam konferensi pembentukan Brimob, tahun 1946 di Purwokerto.

Ia lalu diangkat menjadi Komandan Brimob Jawa Timur.

Almarhum I Gusti Ngurah Made Agung merupakan Raja Badung VII.

Ia konsisten menentang penjajahan Belanda melalui berbagai karya sastra.

Ia juga menolak melanjutkan perjanjian Kuta yang dibuat raja Bali sebelumnya dengan pemerintah kolonial Hindia Belanda.

(Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×