Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo akan menggunakan sistem yang hampir sama dengan apa yang diterapkannya saat mencari penjabat camat dan lurah, yaitu lelang jabatan. Sistem itu akan digunakan untuk menyeleksi calon menteri yang bakal mengisi kabinetnya.
Hal itu disampaikan Jokowi, seusai mengikuti buka puasa bersama di rumah Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung di Jalan Teuku Umar Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (24/7). "Ya mirip-mirip lelang jabatan," ujar Jokowi.
Ia mengatakan, akan ada tim yang bakal mengumpulkan nama-nama sekaligus jabatan menteri yang cocok dengan nama tersebut. Tim akan mencocokkan nama itu dengan sejumlah kriteria yang telah ditetapkan oleh tim sebelumnya. "Kriterianya leadership-nya kuat, kompeten, punya kemampuan manajerial yang baik, ngerti administrasi pemerintahan, bersih dan tentu saja mau melayani," lanjut Jokowi.
Jokowi juga mengatakan bahwa sosok menteri yang akan masuk kabinetnya harus memiliki konsentrasi yang tinggi terhadap pekerjaan. Mereka yang berasal dari partai politik, kata Jokowi, bisa saja menjabat sebagai menteri. "Orang partai banyak yang profesional. Jangan dipisah-pisah antara partai dengan profesional ya," lanjut Jokowi.
Meski demikian, menurut Jokowi, hingga saat ini belum ada pembahasan serius soal knadidat pengisi kabinet. Jokowi mengatakan, ia baru menerima masukan-masukan siapa saja yang cocok untuk dijadikan menteri. Masukan bisa berasal dari rakyat, partai politik dan unsur-unsur lain. Dia menegaskan, finalisasi tetap berada di tangannya. (Fabian Januarius Kuwado)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News