Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat Suhardi untuk menangkap bandar narkotika dan obat-obatan terlarang yang beroperasi di wilayah tersebut. Bahkan, jika mampu, Kalla meminta agar Kejaksaan menemukan pabrik pembuatan narkoba.
"Narkoba masalah nasional yang harus diseriusi, dari pelajar sampai profesor kena. Pasti ada bandarnya, itu harus dicari Kejaksaan dan Polisi. Kalau pemakai, tentu banyak, usahakan temukan bandarnya, siapa tahu ada pabriknya juga," kata Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Kamis (9/5) ketika mengikuti telekonferensi dengan Kajati Sulselbar Suhardi.
Menurut Kalla, kejahatan narkotika dan obat-obatan terlarang tidak bisa didiamkan karena mengancam masa depan generasi muda. Mulanya, Suhardi melaporkan kepada Kalla bahwa kasus narkotika paling menonjol di Sulselbar. Kondisi ini, menurut dia, cukup memprihatinkan.
Hampir setiap hari Suhardi menandatangani berkas rencana penuntutan yang berkaitan dengan kejahatan narkotika.
"Dari segi penindakan hukum, di Sulsel ini, dari apa yang dicermati, sangat memprihatinkan soal narkoba. Memang hampir setiap hari saya tandatangani rentut (rencana tuntutan) narkoba, di Sulsel yang menonjol narkoba," ujar Suhardi kepada Kalla.
Ia pun mengaku sudah meminta Kejaksaan Negeri di wilayahnya untuk melakukan penyuluhan narkoba. Selain mengingatkan Kajati untuk menangkap bandar narkoba, Kalla meminta Kajati turut mencermati kasus korupsi dan terorisme. Menurut Kalla, ada salah kaprah yang terjadi di masyarakat mengenai pemberantasan korupsi.
"Ada kadang-kadang orang salah kaprah karena banyak yang ditahan, (pemberantasan) korupsi, makin baik. Padahal makin sedikit (yang ditahan), semakin aman," sambung Kalla.
Menurut Kalla, jika semakin banyak pelaku tindak pidana korupsi yang ditahan, maka upaya yang dilakukan penegak hukum belum berhasil karena belum menimbulkan efek jera. (Icha Rastika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News