Reporter: Ruisa Khoiriyah, Herry Prasetyo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Tahun 2010 tinggal tersisa kurang dari tiga bulan. Bagaimana prediksi tingkat inflasi di tiga bulan terakhir tahun ini? Serta bagaimana kemungkinan penutupan laju inflasi tahunan? Bank Indonesia (BI) memperkirakan, jika laju harga di bulan November nanti tercatat deflasi sebagaimana beberapa kali terjadi di tahun-tahun sebelumnya, maka besar kemungkinan inflasi tahun 2010 akan tercatat tak sampai 6%.
Deputi Gubernur BI Budi Mulya menjelaskan, laju inflasi memiliki siklus musiman yang bisa dilihat untuk memperkirakan tingkat harga ke depan. Budi pun memperkirakan inflasi Oktober biasanya berjalan sama dengan inflasi Desember. "Sedangkan Inflasi November kalau kita melihat historisnya, secara umum harga turun. Bahkan jika melihat historis, ada potensi deflasi. Hitungan kami, jika deflasi November besar maka inflasi sampai akhir tahun tidak akan sampai 6%," jelasnya kepada KONTAN, Rabu petang (13/10).
Inflasi September tercatat sebesar 5,28% (year to date) atau sebesar 0,44% month to month, di bawah ekspektasi BI semula di angka 0,5% - 0,6%. Setelah lewat perayaan Lebaran, BI mencermati faktor pendorong tekanan harga sudah relatif mereda. Bila menengok historis, inflasi Oktober biasanya lebih rendah dari September. Inflasi bulanan Oktober 2009 lalu tercatat sebesar 0,19%. Dan tahun sebelumnya sebesar 0,45%. Oktober 2007 sebesar 0,79%. Sedangkan November, akan lebih rendah lagi bahkan pernah tercatat deflasi. Desember secara historis karakternya tidak jauh dengan Oktober.
Namun, Budi enggan memberikan sinyal terkait suku bunga acuan alias BI rate hingga akhir tahun ini bila laju inflasi diperkirakan tidak akan jauh dari 6%. "I wish i could tell, hehe," ujarnya sambil terkekeh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
