kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.785   15,00   0,09%
  • IDX 8.074   33,10   0,41%
  • KOMPAS100 1.119   3,89   0,35%
  • LQ45 800   3,88   0,49%
  • ISSI 281   1,60   0,57%
  • IDX30 420   2,00   0,48%
  • IDXHIDIV20 480   0,14   0,03%
  • IDX80 123   0,88   0,73%
  • IDXV30 134   0,33   0,25%
  • IDXQ30 133   0,21   0,16%

Jerman lihat banyak peluang kerjasama dengan RI


Selasa, 10 Juli 2012 / 16:37 WIB
Jerman lihat banyak peluang kerjasama dengan RI
ILUSTRASI. Pemandangan saat awan mendung menyelimuti wilayah Jakarta, Selasa (22/9/2020). Cuaca hari ini di Jabodetabek cerah berawan hingga hujan sedang, menurut ramalan BMKG. WARTAKOTA/Henry Lopulalan.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can


JAKARTA. Pemerintah Jerman melihat kemajuan perekonomian Indonesia. Tidak heran, jika Jerman melihat banyak peluang peningkatan kerjasama ekonomi kedua negara.

"Kami melihat ada banyak peluang kerja sama ekonomi diantara kita yang bisa ditingkatkan dan saya yakin ke depan bisa semakin berkembang," kata Kanselir Jerman Angela Merkel sebelum pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka, Selasa (10/7).

Merkel menginginkan kemitraan Jerman - Indonesia terus maju seperti halnya hubungan Jerman - China. "Kami menawarkan pengalaman dalam bidang infrastruktur tapi juga hal-hal lainnya. Saya harap ini bisa berkesinambungan," jelasnya.

Sementara itu, SBY menyampaikan ucapan selamat datang kepada Merkel. Pasalnya kedatangan Merkel merupakan kunjungan penting dan tonggak sejarah baru bagi peningkatan kerja sama kedua negara. "Ini juga tepat 60 tahun hubungan diplomatik Jerman-Indonesia," katanya.

Sejauh ini, volume perdagangan Indonesia ke Jerman mencapai US$6,69 miliar. Naik sekitar 9 % dibandingkan pada tahun sebelumnya. Kemungkinan dapat ditingkatkan untuk tahun ke depan mengingat, kunjungan Merkel ini ditandai dengan komprehensif partnership dengan agenda dan prioritas yang jelas yang akan memberikan manfaat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×