Reporter: Syamsul Ashar, Yudho Winarto | Editor: Dadan M. Ramdan
JAKARTA. Pemerintah JepangĀ kembali memberikan komitmen untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan Pemerintah Indonesia. Dukungan Negeri Matahari Terbit ini disampaikan langsung Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin.
Dalam pertemuan itu, Abe menegaskan, dukungan negaranya berupa pendanaan untuk proyek-proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia. Catatan saja, kedua negara pada Oktober 2012 lalu dalam Indonesia-Japan Joint Economic Forum keempat di Tokyo bersepakat untuk mengembangkan infrastruktur keretaapi perkotaan, pembangkit listrik geotermal, dan infrastruktur lainnya. Proyek-proyek ini merupakan kerjasama jangka panjang hingga tahun 2020 mendatang.
Berdasarkan catatan KONTAN, kesepakatan Indonesia-Jepang tersebut adalah pembangunan 45 proyek infrastruktur dengan total nilai investasi mencapai US$ 43 miliar atau setara Rp 410 triliun. Proyek-proyek itu menurut jadwal akan mulai bergulir tahun ini. Misalnya, proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) di Jakarta yang nilainya Rp 16 triliun.
Selain MRT, masih ada 17 proyek lain yang pembangunannya mulai tahun 2013. Proyek prioritas yang akan mendapat pendanaan dari Jepang antara lain perluasan Bandara Soekarno Hatta dan juga pembangunan Bandara Cilamaya di Karawang. Jepang pun ingin mendanai proyek pengembangan sistem pembuangan limbah di Jakarta.
Tapi, semua pendanaan proyek infrastruktur tersebutĀ tidak hanya berasal dari pinjaman Pemerintah Jepang, tapi dari perusahaan swasta di negara itu. Contohnya, Mitsubishi Corp, Hitachi Corp, Taisei Corp, Chiyoda Corp, serta Nippon Yusen.
Tak hanya membahas proyek infrastruktur, menurut Kantor Berita Kyodo, pertemuan Abe dengan SBY juga membicarakan beberapa agenda penting, seperti kerjasama Indonesia dan Jepang dalam bidang politik, ekonomi, dan keamanan. Kedua kepala pemerintahan ini sepakat untuk mengadakan pertemuan rutin di tingkat menteri luar negeri, menteri ekonomi, dan menteri pertahanan untuk mendiskusikan isu-isu strategis kedua negara.
Ya, semoga saja jepang merealisasikan janjinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News