kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Jabatan Komisaris di BUMN Diisi Kalangan Politisi Jadi Sorotan


Selasa, 11 Juni 2024 / 19:13 WIB
Jabatan Komisaris di BUMN Diisi Kalangan Politisi Jadi Sorotan
ILUSTRASI. Pengisian jabatan di sejumlah BUMN tengah menjadi sorotan publik. Sebab, jabatan itu diisi oleh para politisi.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengisian jabatan di sejumlah BUMN tengah menjadi sorotan publik. Sebab, jabatan itu diisi oleh para politisi. 

Paling baru, politisi Partai Gerindra Fuad Bawazier resmi ditunjuk menjadi Komisaris Utama MIND ID. Selain itu, MIND ID juga mengangkat politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie sebagai komisaris.

Penetapan itu merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) MIND ID Tahun Buku 2023, Senin (10/6).

Berikutnya, Simon Aloysius Mantiri yang merupakan mantan Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, ditunjuk menjadi Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT Pertamina (Persero).

Baca Juga: Dua Politisi, Fuad Bawazier dan Grace Natalie Jadi Komisaris MIND ID

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, posisi komisaris dan direksi suatu BUMN diisi oleh beberapa orang. Sosok-sosok yang baru masuk itu juga akan bersama-sama membesarkan BUMN dengan kapasitas dan keilmuan yang dimiliki.

Dasco mempersilakan publik menelusuri latar belakang yang kemudian menjabat sebagai komisaris.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, situasi ini kelanjutan reputasi Jokowi sejak 2014, dimana peluang kekuasaan diberikan sebagai imbal jasa pemenangan di Pilpres.

"Dan jika membaca kondisi saat ini, Prabowo akan mereplikasi keputusan Jokowi itu," ujar Dedi saat dihubungi Kontan, Selasa (11/6).

Dedi mengatakan bahwa merupakan kondisi buruk bagi negara dimana kekuasaan dibagi-bagi seperti hanya milik keluarga besar Jokowi dan lingkarannya.

Hal ini juga memprihatinkan dan tentu akan berdampak pada kondisi ekonomi negara.

"Kita sudah kesulitan keluar dari zona korupsi, ditambah masuk ke zona kolusi dan nepotisme yang sangat parah," ucap Dedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×