kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Izin impor gandum untuk pakan ternak belum terbit


Sabtu, 07 Oktober 2017 / 10:15 WIB
Izin impor gandum untuk pakan ternak belum terbit


Reporter: Abdul Basith | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekurangan produksi jagung dalam negeri telah mendorong produsen pakan ternak mencari alternatif bahan pakan, seperti gandum. Itu sebabnya, produsen pakan ternak kini mengajukan permohonan impor gandum sebanyak 200.000 ton. Gandum untuk pakan ternak ini akan digunakan untuk campuran bahan baku pakan ternak sampai akhir tahun 2017.

Denny Indrajaja, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) mengatakan, asosiasinya telah mendapat persetujuan dari Kementerian Pertanian (Kemtan) untuk mendatangkan gandum impor tersebut. Kemtan disebut akan mengeluarkan rekomendasi impor sebagai syarat importir mendapatkan Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan (Kemdag). "Gandum ini rencananya untuk kami gunakan sebagai bahan baku selama tiga bulan terakhir," ujar Denny ke KONTAN, Jumat (6/10).

Ia mengatakan, untuk menghasilkan pakan ternak dibutuhkan jagung sekitar 50% dari bahan baku. Jagung itu bisa digantikan dengan gandum apabila ketersediaan jagung terbatas. Memang, kualitas pakan yang dihasilkan dengan gandum tidak sebaik pakan yang berbahan jagung.

Namun Kemdag menegaskan belum menerbitkan SPI gandum untuk pakan ternak ke GPMT. Menurut Direktur Impor Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kemdag, Veri Anggriono Sutiarto, sampai saat ini Kemdag belum mendapatkan rekomendasi impor untuk memenuhi persyaratan dikeluarkannya SPI. "Izin impor gandum sebanyak 200.000 ton itu belum ada," ujar dia.

Ia mengatakan Kemdag akan mengeluarkan SPI setelah rekomendasi dari Kemtan sudah terbit. Apalagi, sampai saat ini belum ada pembatasan impor gandum untuk pakan ternak. Namun ia mengingatkan rekomendasi impor dari Kemtan hanya bisa diberikan sekali dalam setahun.

Ketua Umum Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI), Sholahuddin mengatakan produksi jagung sepanjang tahun ini diprediksi dapat memenuhi kebutuhan GPMT yang hanya sebesar 14 juta ton. Sampai akhir tahun target produksi jagung 27 juta ton. "Realisasi produksi sampai September sekitar 17 juta-18 juta ton," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×