kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Intip Siasat Pemerintah Jaga Inflasi di Kisaran 2,5% Plus Minus 1% Pada Tahun 2024


Kamis, 28 Desember 2023 / 18:52 WIB
Intip Siasat Pemerintah Jaga Inflasi di Kisaran 2,5% Plus Minus 1% Pada Tahun 2024
ILUSTRASI. Pemerintah optimistis inflasi di tahun 2024 berada di kisaran 2,5% plus minus 1%


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah optimistis inflasi pada tahun 2024 bisa terjaga di  kisaran 2,5% plus minus 1%, ditengah tekanan global maupun domestik.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan menyampaikan, tahun depan memang pergerakan harga pangan masih bergerak bervariasi ditengah gejolak El Nino.

Meski begitu, Ferry menilai pergerakan harga pangan yang bisa naik atau turun tersebut masih relatif moderat, dan  setidaknya akan berlangsung sampai April 2024.

Ia menambahkan, potensi peningkatan permintaan masyarakat karena momen masa pemilu (pileg dan pilpres) 2024 serta Hari Raya Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Ramadan dan Idul Fitri pada Maret hingga April 2024, juga diperkirakan akan mewarnai pergerakan harga pangan tahun depan.

Baca Juga: Ekonom Ini Prediksi Inflasi Tahunan Desember 2023 Capai 2,92%

Meski begitu, Ia optimistis inflasi domestik masih akan terjaga pada kisaran 2,5% plus minus 1% sesuai target pemerintah. Inflasi ini bisa terjaga di antaranya dengan beberapa program dan kebijakan tahun ini yang akan diteruskan pemerintah hingga tahun depan.

“Di tengah berbagai tekanan baik dari global maupun dalam negeri yang terus dicermati, pemerintah tetap optimistis inflasi pada tahun 2024 diperkirakan terkendali pada rentang target sasaran 2,5% plus minus 1%,” tutur Ferry kepada Kontan.co.id, Kamis (28/12).

Beberapa upaya yang akan dilakukan pemerintah untuk mengendalikan inflasi di antaranya, memonitor perkembangan harga maupun ketersediaan komoditas pangan strategis seperti beras, aneka cabai, aneka bawang, dan komoditas pangan lainnya. Khususnya untuk komoditas beras, penguatan Cadangan beras pemerintah (CBP) akan dijaga pada level kisaran 1,2.

Ferry mencatat, ada sekitar 1,4 juta ton cadangan beras pemerintah per 26 Desember. Dari total cadangan tersebut yang dikelola langsung oleh Bulog sebanyak 1,16 juta ton, dan diperkirakan akan meningkat jadi 1,2 juta ton hingga akhir 2023.

Stok tersebut, lanjut Ferry nantinya akan menjadi stok persediaan beras yang bisa digunakan pada Januari 2024, untuk menjaga harga beras agar tetap terkendali.

Baca Juga: Inflasi 2023 Diperkirakan Turun Jadi 2,81%, Terseret Harga Energi Global

Kemudian, sebagai salah satu langkah penguatan CBP, Pemerintah telah menugaskan Bulog untuk dapat melakukan importasi sebanyak 2 juta ton untuk tahun 2024.

“Terkait dengan rencana realisasinya ke depan, tentu Pemerintah akan memperhatikan secara cermat kondisi penyerapan dalam negeri,” kata Ferry.

Pemerintah juga akan melanjutkan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras dan Operasi Pasar Murah di berbagai daerah, utamanya untuk komoditas pangan yang mengalami gejolak harga.

Program tersebut juga didukung melalui fasilitasi distribusi pangan yang dikoordinasikan oleh Badan Pangan Nasional. Selanjutnya, Pemerintah juga menyalurkan Stabilisasi Pasokan Dan Harga Pangan (SPHP) Jagung kepada peternak. Ferry berharap, melalui program ini diharapkan dapat menjaga harga telur maupun daging ayam tetap terkendali.

Lebih lanjut, dalam rangka menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan maupun menjaga stabilisasi harga pangan utamanya beras, Pemerintah juga akan melanjutkan bantuan pangan beras sebanyak 10 kg per KPM hingga Juni 2024.

“Pemerintah (pusat dan daerah) serta Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi dalam wadah TPIP-TPID melalui berbagai inovasi program untuk pengendalian inflasi khususnya inflasi pangan,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×