kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inilah strategi Jokowi terbaru redam penyebaran virus corona


Rabu, 03 Februari 2021 / 15:08 WIB
Inilah strategi Jokowi terbaru redam penyebaran virus corona
Suasana di salah satu kantin perkantoran saat jam makan siang di Jakarta, Senin (25/1). KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali mengubah strategi untuk meredam pandemi corona atau covid-19, terutama pertambahan kasus positif corona yang masih terus bertambah hingga kini. Sempat tersiar kabar ada rencana untuk lockdown hingga lockdown di akhir pekan, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memilih cara seperti itu karena di masing-masing negara diklaim punya cara sendiri untuk meredam kasus virus corona

“Pak Presiden ingin penanganan (penyebaran virus corona) yang efektif dan pendekatannya adalah berbasis mikro atau di tingkat lokal, mulai dari desa, RT dan RW,” kata Airlangga dalam paparannya, Rabu (3/2).

Nantinya dengan pendekatan penanganan penyebaran virus corona secara mikro, akan melibatkan aparat terkait, mulai dari satgas pusat hingga yang terkecil, termasuk juga Babinsa dan Babinkamtibnas. Adapun kegiatan yang dilakukan yakni penegakan displin dalam menjalankan protokol kesehatan, penegakan hukum bagi yang melanggar protokol kesehatan.

Kegiatan lainnya adalah melakukan tracing hingga ke lingkungan terkecil. “Nanti, lingkup ini akan terus dievaluasi secara dinamis,” tutur Airlangga.

Baca Juga: Catat, cara ini bisa menurunkan risiko penularan virus corona

Kegiatan pendekatan mikro tersebut akan ditujukan ke 98 daerah  yang sudah melaksanakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.

Adapun selama penerapan PPKM, memang ada perbaikan. Jumlah daerah zona merah yang tadinya 98 daerah berkurang menjadi 63 daerah yang masih berstatus zona merah. Sedangkan area yang masih ada mobilitas yang masih tinggi adalah di area tempat kerja serta area pemukiman. “Inilah yang menjadi perhatian kita,” tuturnya.

Sedangkan untuk kegiatan vaksinasi, Presiden Joko Widodo juga meminta jumlah volume vaksin ditambah lagi dan waktu vaksinasi juga dipersingkat. Tujuannya adalah supaya herd immunity di Indonesia yakni targetnya satu tahun bisa tercapai.

Jokowi pun meminta kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar target herd immunity tersebut bisa tercapai. Caranya dengan mengoptimalkan basis data di setiap daerah.

Upaya lainnya adalah dengan menghadirkan vaksin corona mandiri atau gotong royong. Airlangga bilang, akan ada Peraturan Menteri Kesehatan yang akan mengatur soal vaksin mandiri atau gotong royong tesebut. Tak cuma itu saja, dalam beleid itu juga akan ada aturan pemakaian rapid antigen secara mandiri.

Jokowi juga meminta supaya ada standardisasi jenis masker yang dipakai di masyarakat. Supaya upaya pencegahan bisa lebih optimal lagi.

Selain itu, masih ada  lagi aturan yang disiapkan yakni dalam bentuk Instruksi Presiden (Inpres) tentang pelaksanaan testing, tracing dan treatment (3T). “Ini program peduli melindungi yang akan digulirkan,” tutur Airlangga.

Nanti, pelaksanaan 3T akan dilakukan secara digital dan setiap orang yang dideteksi akan dipantau secara digital. Untuk pelaksanannya, Kementerian Kesehatan bakal menambah jumlah tenaga untuk melakukan 3T tersebut.

Selanjutnya: Rancang kebijakan penanganan Covid-19, Luhut akan kumpulkan epidemiolog

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×