Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Munculnya virus corona varian Omicron membuat pemerintah melakukan langkah antisipasi terkait pemulihan nasional.
Itu sebabnya, sebagian anggaran negara tetap dialokasikan untuk kesehatan masyarakat, perlindungan sosial, dan penguatan ekonomi masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Mengutip informasi di indonesia.go.id, untuk tahun ini, Kementerian Keuangan menyediakan anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 455,62 triliun.
Anggaran tersebut kemudian dibagi ke dalam tiga bidang. Adapun rinciannya sebagai berikut:
1. Bidang kesehatan sebesar Rp 122,5 triliun
2. Bidang perlindungan sosial Rp 154,8 triliun
3. Bidang penguatan pemulihan ekonomi Rp 178,3 triliun
Baca Juga: Kemkeu Dorong Penyaluran BLT Dana Desa 2022
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, anggaran kesehatan itu difokuskan untuk penyediaan vaksin corona dan perawatan pasien Covid-19.
Sebagian lagi untuk membayar perawatan pasien Rp 94 triliun pada 2021. Di samping itu, masih ada tagihan sekitar Rp 23 triliun yang akan dibayarkan pada 2022.
"Jadi untuk kesehatan ini terutama perawatan itu under budgeting, karena begitu terjadi kenaikan Covid-19 (akibat varian Delta), itu pasti realisasinya jauh lebih tinggi," ungkap Sri Mulyani.
Program perlindungan sosial
Pemerintah juga tetap melanjutkan program perlindungan sosial. Program yang diutamakan tetaplah merupakan lanjutan dari PEN tahun-tahun sebelumnya, seperti Kartu Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Alokasi anggaran itu untuk program bantuan sosial (bansos) sebagai penyangga apabila terjadi kembali pembatasan kegiatan masyarakat. Bansos ini mengantisipasi potensi peningkatan kasus corona akibat varian Omicron.
Presiden Jokowi telah menyetujui untuk dilakukan front-loading beberapa program bansos di kuartal I-2022, seperti perluasan penerima manfaat untuk program bansos tunai untuk pedagang kaki lima dan warung (BT-PKLWN) yaitu penambahan sebanyak 1,76 juta nelayan penduduk miskin ekstrem di wilayah pesisir.
Baca Juga: BI Siapkan Strategi Percepat Digitalisasi Sistem Pembayaran pada Tahun Ini
Dengan demikian total target sasaran menjadi 2,76 juta orang setelah ditambah dengan 1 juta orang pemilik warung. Bansos tersebut disalurkan di 212 kabupaten/kota yang masuk pada target pengentasan kemiskinan ekstrem di 2022. Besaran bantuan yang diberikan sebesar Rp 600 ribu per penerima manfaat.
Untuk dukungan korporasi dan UMKM dalam PEN 2022, pemerintah juga menjalankan kredit usaha rakyat (KUR) dan berbagai pembiayaan lainnya.
Adapun realisasi anggaran PEN 2021 pada akhir tahun mencapai Rp 658,6 triliun atau 88,4% dari pagu Rp 744,77 triliun. Realisasi tertinggi pada 2021 pada klaster insentif usaha yaitu Rp 67,7 triliun atau 107,7% dari pagu Rp 62,83 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News