kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini Upaya Pemerintah Agar Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 6% Pada 2024


Rabu, 02 November 2022 / 16:53 WIB
Ini Upaya Pemerintah Agar Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 6% Pada 2024
ILUSTRASI. Indonesia harus bisa untuk mulai tumbuh 6% di tahun 2024.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih terbuka lebar peluang bagi Indonesia untuk keluar dari jebakan pertumbuhan ekonomi 5%. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan bahkan bertekad, untuk mengejar pertumbuhan ekonomi di level 6% setelah tahun 2024. 

“Kita harus bisa untuk mulai tumbuh 6% di tahun 2024. Harus kejar. Ini merupakan tantangan berat mengingat kondisi global, tetapi sejauh ini pertumbuhan ekonomI Indonesia lebih berdaya dibandingkan negara lain,” terang Kepala BKF Febrio Kacaribu di komplek Kementerian Keuangan, Rabu (2/11).

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah tentu akan bekerja ekstra. Sudah ada beberapa langkah yang telah maupun akan dilakukan pemerintah. 

Baca Juga: Selama Pemerintahan Jokowi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mentok di Level 5%

Pertama, menjaga tingkat inflasi. Bersama dengan otoritas terkait, pemerintah akan menjaga inflasi dari sisi suplai. Bila inflasi terjaga, maka harapannya daya beli masyarakat akan terus terjaga. 

Kedua, memperbaiki kualitas belanja. Seperti kita ketahui, belanja yang dilakukan pemerintah ada yang menjangkau masyarakat dan memperbaiki daya beli. Selain itu, belanja pemerintah juga berkaitan dengan proyek-proyek yang menambah perekonomian. Nominal maupun pertumbuhan belanja sendiri bisa menjadi tambahan bagi pertumbuhan ekonomi. 

“APBN harus tetap kerja keras menjaga harga, inflasi, responsif, fleksibel. Sedapat mungkin mendorong kualitas belanja,” tambah Febrio. 

Ketiga, terus melanjutkan reformasi struktural. Pemerintah akan menggenjot investasi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. Untuk mengundang para investor menanam modal, salah satunya pemerintah akan meningkatkan kemudahan berusaha atau ease of doing business (EoDB). 

Keempat, mendorong pertumbuhan berbagai sektor usaha. Salah satu yang akan didorong adalah sektor manufaktur karena sektor ini banyak menyerap tenaga kerja. 
Selain itu, pemerintah akan mendorong hilirisasi dari sumber daya alam untuk menghasilkan nilai tambah barang output. 

Baca Juga: Ancaman Resesi Menekan Kinerja Manufaktur RI

Kelima, pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur ini nantinya juga akan menarik para investor yang ingin menanamkan modal karena ini menambah kelancaran logistik. 

Meski begitu, Febrio juga mengingatkan saat ini Indonesia dan dunia masih menghadapi awan mendung yang menghadang prospek perekonomian di tahun 2023. Pemerintah dan otoritas terkait juga akan terus meningkatkan kewaspadaan akan hal ini, sehingga ketidakpastian tak akan mengurangi momentum pertumbuhan ekonomi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×