Reporter: Martyasari Rizky | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 masih akan melambat atau dengan kata lain pertumbuhannya masih akan sama dengan tahun 2018.
Eric Sugandi, Project Consultant Asian Development Bank menilai ada beberapa tantangan yang akan menghambat perekonomian Indonesia, baik dari domestik maupun eksternal.
"Kalau tantangan dari domestik sendiri ialah, masih akan terjadinya defisit dalam current account (CAD), dan share dana asing yang masih signifikan di bursa saham, sehingga Rupiah akan rentan terhadap capital outflows," jelas Eric kepada Kontan.co.id, Selasa (27/11).
Sedangkan, tantangan terhadap perekonomian Indonesia tahun 2019 dari eksternal ialah sebagai berikut;
1. Adanya normalisasi suku bunga di negara-negara maju, khususnya kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve System (The Fed), besar kemungkinan bisa menekan nilai tukar Rupiah.
2. Adanya risiko eskalasi perang dagang antara AS dengan China
3. Penurunan harga minyak dunia, walau penurunan tersebut bisa menurunkan CAD, tetapi jika terlalu tajam dan persisten bisa berpengaruh negatif pada ekspor Indonesia dan penerimaan Pemerintah.
Eric juga memproyeksikan, untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 kemungkinan akan berada di kisaran 5,0% hingga 5,2%.
Kemudian untuk inflasi akan berada di kisaran 3,5% hingga 4,0%. Dan untuk nilai tukar Rupiah tahun 2019 kemungkinan akan berada di kisaran Rp 14.600 sampai dengan Rp 15.000 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News