kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini proyeksi pertumbuhan ekonomi terbaru dari BI


Kamis, 14 November 2013 / 20:58 WIB
Ini proyeksi pertumbuhan ekonomi terbaru dari BI
ILUSTRASI. Kadet 1947, film Indonesia yang tayang akhir tahun 2021 lalu, dapat kembali ditonton gratis di platform Netflix pada bulan Juli ini.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 ini naik sebesar 5,7% atau lebih rendah dari pencapaian pertumbuhan ekonomi tahun 2012 lalu di posisi 2012 6,2%.

Meski begitu, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo bilang, proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2013 itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara setingkat Indonesia yang diperkirakan pertumbuhan ekonominya rata-rata 3,6%.

Tingkat pertumbuhan ekonomi ini, merupakan salah satu indikator yang menunjukkan terkendalinya proses koreksi perekonomian. Perkembangan positif kondisi neraca pembayaran berhasil menopang nilai tukar rupiah sejak akhir September 2013 sampai pertengahan November.

Agus bilang, pada saat yang bersamaan, struktur mikro pasar mata uang asing atau valuta asing (valas) juga membaik. "Volume transaksi antar bank naik dan proses pembentukan kurs atau price discovery semakin sehat," ujar Agus dalam sambutannya di acara akhir tahun Gubernur Bank Indonesia, dengan tema Mengelola Stabilitas, Mendorong Transformasi untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Berkesinambungan di Gedung BI, Jakarta, Kamis (14/11).

Agus menambahkan, kuotasi off-shore non-deliverable forward rate (NDF) bergerak di bawah on-shore spot rate. Hal itu menandakan, pasar valas yang lebih likuid. Selain itu, inflasi yang sempat naik pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kini telah turun dan kembali ke pola historisnya.

Agus bilang, inflasi hanya menguat pada barang administered dan volatile food, sementara inflasi inti tetap di bawah 5%. "Meskipun melewati sasaran inflasi 4,5% plus minus 1%, kami perkirakan inflasi 2013 sedikit di bawah 9%," jelas Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×