kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini produk potensial Indonesia ke negara Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA)


Senin, 29 November 2021 / 20:11 WIB
Ini produk potensial Indonesia ke negara Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA)
ILUSTRASI. Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga membuka Sosialisasi Hasil Perundingan Perdagangan Internasional Indonesia-European Free Trade Agreement (EFTA) Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang dilaksanakan di Jakarta, Senin (24 Mei).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA) resmi diimplementasikan pada 1 November 2021.

Perjanjian yang melibatkan 4 negara Eropa yakni Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein itu dinilai menguntungkan bagi Indonesia. Sejumlah produk memiliki potensi besar ke negara tersebut.

"Produk yang potensial untuk EFTA antara lain fashion, furniture & home decoration, spices, dan edible oil," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (29/11).

Benny bilang seluruh perjanjian dagang yang ada memiliki potensi meningkatkan ekspor Indonesia. Pasalnya terdapat tambahan daya saing dalam perjanjian tersebut.

Baca Juga: Pemerintah mudahkan aturan perdagangan ke empat negara eropa untuk dorong ekspor

Selain perdagangan, Kementerian Perdagangan pun menjelaskan keuntungan IE-CEPA. Perjanjian dengan skema tersebut juga akan memberikan keuntungan pada sektor investasi.

Adanya IE-CEPA juga diakui akan memberikan citra positif terhadap minyak sawit Indonesia. Sebelumnya komoditas unggulan ekspor Indonesia itu mengalami telanan di Eropa.

Sebagai informasi, berdasarkan data Kemendag, pada tahun 2011 lalu Indonesia mengalami defisit perdagangan sebesar US$677 juta. Angka tersebut merangkak naik sehingga Indonesia bisa mencapai surplus US$1,6 miliar pada tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×