kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini Penyebab Inflasi Tahunan di Oktober Turun Jadi 5,71%


Selasa, 01 November 2022 / 13:26 WIB
Ini Penyebab Inflasi Tahunan di Oktober Turun Jadi 5,71%
ILUSTRASI. Pedagang layani calon pembeli saat berbelanja kebutuhan pokok di pasar Gang Kancil, Jakarta, Senin (2/8/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Oktober 2022 mencapai 5,71% secara tahunan atau year on year (yoy).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Oktober 2022 mencapai 5,71% secara tahunan atau year on year (yoy). Inflasi ini turun dari inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 5,95% yoy.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan beberapa faktor yang mendorong penurunan inflasi pada Oktober tersebut.

Ia menyebut, penurunan inflasi pada periode tersebut disebabkan menurunnya inflasi pada komponen harga yang bergejolak atau volatile food. Inflasi pada komponen harga bergejolak pada periode tersebut sebesar 7,19% yoy turun dari bulan sebelumnya yang sebesar 9,02% yoy.

“Pada Oktober terjadi pelemahan tekanan inflasi untuk volatile food, ini yang meredam inflasi tahunan,” tutur Setianto  dalam konferensi pers, Selasa (1/11).

Baca Juga: Deflasi 0,11% Terjadi di Oktober 2022, Ini Penjelasan BPS

Penurunan inflasi pada Oktober tersebut disebabkan harga beberapa komoditas yang turun, khususnya pangan. Diantaranya, cabai merah mengalami inflasi 57,6% yoy, jauh menurun dari bulan sebelumnya yang inflasinya sebesar 148,66% yoy. Cabai merah ini memiliki andil inflasi 0,17% yoy

Kemudian telur ayam ras mengalami inflasi sebesar 26,41% yoy menurun dari bulan sebelumnya yang sebesar 31,28% yoy. Komoditas ini memberikan andil inflasi sebesar 0,16% yoy. Untuk cabai rawit mengalami inflasi sebesar 48,5% menurun dari bulan sebelumnya yang sebesar 75,36%. Pada komoditas ini memberikan andil inflasi 0,07% yoy.

Lebih lanjut, Setianto menjelaskan, inflasi pada Oktober ini jika dilihat berdasarkan komponen harga diatur pemerintah, inflasinya masih tinggi yang didorong penyesuaian harga BBM. Ini membuat harga bensin, bahan bakar rumah tangga dan tarif angkutan umum dalam kota meningkat.

“Komponen harga bergejolak ini mengalami inflasi sebesar 13,28% yoy masih sama dengan kondiis pada September lalu dengan andil 2,35% yoy, jadi yang tertinggi disebabkan kenaikan BBM di 3 September lalu,” jelasnya.  

Untuk bensin menyumbang inflasi 32,62% yoy atau meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 31,90% yoy. Bensin juga memberikan andil inflasi sebesar 1,16% yoy. Setianto menyebut, peningkatan ini terjadi karena efek kenaikan harga BBM baru terasa pada bulan Oktober ini.

Kemudian untuk tarif angkutan udara mengalami inflasi cukup tinggi sebesar 42,99% yoy, dengan andil inflasi 0,35% yoy, bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi 16,90% yoy dengan andil inflasi 0,30% yoy, dan tarif angkutan dalam kota mengalami inflasi 25,75% dengan andil inflasi 0,11% yoy.

Baca Juga: BPS Catat Inflasi Oktober Sebesar 5,71%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×