kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini pengakuan Akil Mochtar kepada wartawan


Kamis, 03 Oktober 2013 / 22:56 WIB
Ini pengakuan Akil Mochtar kepada wartawan
ILUSTRASI. Logo Telkom Indonesia. REUTERS/Beawiharta


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya selesai memeriksa Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar. Akil keluar dari gedung KPK, Jakarta, untuk selanjutnya ditahan di rumah tahanan KPK.

Usai diperiksa KPK, Akil dimintai keterangannya oleh wartawan terkait masalah hukum yang tengah membelitnya. Akil pun menuturkan kronologi kejadian penangkapan tersebut.

"Ada orang datang ke rumah saya pada Rabu (2/10) sekitar jam 9 malam. Dia mengaku dari Kalimantan Tengah. Saat itu saya masih di dalam. Terus dikasih tahu ada tamu. Begitu saya keluar rumah, ternyata ada orang KPK dan orang tersebut. Tetapi, mereka berada di teras bukan di dalam ruangan rumah," jelas Akil di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (3/10).

Akil mengaku tidak mengenal kedua orang tersebut. Namun, ketika ditanya wartawan apakah dirinya merasa dijebak, Akil hanya bilang bahwa dirinya tidak tahu maksud dan kepentingan dari kedatangan tamu tadi dan pihak KPK. "Bukan dijebak. Saya hanya tidak tahu maksud dan kepentingannya apa," jelasnya.

Akil keluar dari Gedung KPK sekitar pukul 22.00 WIB, Kamis (3/10). Saat keluar gedung, Akil terlihat mengenakan telah baju tahanan KPK berwarna oranye.

Akil tertangkap KPK di kediamannya di komplek perumahan Widya Candra No. 7, Jakarta. Dia diamankan KPK karena diduga terlibat kasus suap sengketa Pemilukada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Kini, KPK telah menetapkan Akil sebagai tersangka atas dugaan suap kasus tersebut dan sengketa Pemilukada Kabupaten Lebak, Banten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×