kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ini lo 5 sektor yang mampu bertahan, bahkan tumbuh saat pandemi corona


Jumat, 26 Juni 2020 / 23:15 WIB
Ini lo 5 sektor yang mampu bertahan, bahkan tumbuh saat pandemi corona
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, ada lima sektor industri yang tahan banting di tengah pandemi virus corona.

Mereka adalah industri rokok dan tembakau, industri makanan pokok, industri batubara, industri farmasi dan alat kesehatan, serta industri minyak nabati khususnya minyak sawit.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, kelima sektor tersebut tidak terpengaruh corona atau covid-19. Sebaliknya, ke lima sektor tersebut mampu mencetak pertumbuhan.

Catatan  Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sampai dengan 17 Juni 2020, industri rokok dan tembakau mencatat perbaikan pertumbuhan dari minus 5% menjadi minus 1%  jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. "Sektor yang  tidak terlalu terdampak dalam yaitu sektor rokok dan tembakau. Ini nampak dari pendapatan cukai rokok yang masih baik," kata Airlangga, Jumat (26/6).

Industri makanan pokok tumbuh dari 7% menjadi 13%, sementara komoditas batubara tumbuh 25% dari 11% pada Juni 2019 menjadi 36% pada Juni 2020. "Sektor farmasi dan alat kesehatan kebutuhannya tinggi baik di pasar  domestik dan global, naik 13%," ujar Airlangga.

Sementara untuk industri minyak nabati yang didominasi minyak sawit  tumbuh 25% pada Juni 2020 dari pencapaian 2019 yang minus 12%.  “Kebijakan lockdown di Malaysia serta pembukaan izin impor di India menjadi keuntungan sawit Indonesia,” ujar dia.

Adapun sektor-sektor yang mengalami pukulan berat adalah otomotif dan alat transportasi yang turun sampai 43% dan jasa keuangan turun  36% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Airlangga menyebut, antara Mei dan Juni 2020, ada tren lonjakan di berbagai industri. Prediksi Airlangga, kenaikan sektor akan berlanjut dalam tatanan normal baru (new normal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×