kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini komponen yang mengalami inflasi di Januari


Senin, 02 Februari 2015 / 15:38 WIB
Ini komponen yang mengalami inflasi di Januari
ILUSTRASI. Kumpulan Kode Redeem FF 15 Agustus 2023, Reward FF Garena Situs Klaim yang Resmi


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Meskipun terjadi deflasi 0,24%, ada beberapa komponen barang yang mengalami inflasi alias kenaikan harga pada bulan Januari. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), setidaknya ada 14 komponen yang mengalami inflasi.

Pertama, daging ayam ras. Daging ayam ras mengalami kenaikan harga sebesar 7,26% dengan andil inflasi 0,09%. Kepala BPS Suryamin mengatakan kenaikan harga daging ayam ini dikarenakan kurangnya pasokan ternak sehingga terjadi kenaikan di 66 kota Indeks Harga Konsumen (IHK). "Kenaikan tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 48%," ujar Suryamin, Senin (2/2).

Kedua, ikan segar. Karena cuaca yang kurang baik maka terjadi kenaikan harga ikan segar sebesar 1,9%. Andil ikan segar terhadap inflasi adalah 0,08%.

Ketiga, beras. Andil beras terhadap inflasi Januari adalah 0,07%. Kenaikan yang terjadi mencapai 1,92% sebagai akibat kurangnya pasokan beras karena memasuki masa panceklik. Kenaikan terjadi di 76 kota IHK di mana Merauke menjadi kota dengan kenaikan tertinggi yaitu 29%.

Keempat, telur ayam ras. Perubahan harga yang terjadi pada telur ayam ras mencapai 10,2% dengan andil inflasi 0,07%. Karena kurangnya pasokan dari peternak ayam, 78 kota IHK mengalami kenaikan harga telur ayam ras.

Kelima, bahan bakar rumah tangga. Kenaikan harga elpiji 12 kilogram pada awal tahun 2015 sebesar Rp 1.500 per kilogram, (meskipun kemudian terjadi penurunan harga per tabung pada 19 Januari menjadi Rp 129 ribu dari sebelumnya Rp 134.700) menyebabkan terjadinya kenaikan sebesar 3,66%. Kenaikan tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 19%.

Keenam, emas perhiasan. Andil emas perhiasan terhadap inflasi sebesar 0,04% dengan kenaikan harga sebesar 3,25%. Kenaikan harga ini mengikuti pergerakan harga logam mulia.

Ketujuh, tarif kereta api. Kenaikan harga yang terjadi mencapai 25,92% sebagai akibat penghapusan subsidi tarif kereta api ekonomi jarak jauh yang dialihkan subsidinya ke kereta api lokal dan commuter line. Kenaikan dengan andil inflasi 0,04% ini terjadi di 20 kota IHK.

Kedelapan, mobil. Naiknya biaya produksi mobil menyebabkan kenaikan terjadi di 30 kota IHK dengan kenaikan harga 1,3%. Balikpapan dan Jakarta menjadi kota dengan inflasi tertinggi yang mencapai 4%.

Kesembilan, wortel. Pasokan berkurang sehingga terjadi kenaikan harga wortel hingga 28,32% di 71 kota IHK. Kenaikan tertinggi terjadi di Denpasar hingga 125%.

Kesepuluh, bawang merah. Andil bawang merah terhadap inflasi sebesar 0,02% dengan kenaikan harga 4,18%. Kenaikan terjadi di 72 kota IHK di mana Gorontalo menjadi kota dengan kenaikan tertinggi mencapai 53%.

Kesebelas, nasi dengan lauk. Kenaikan harga terjadi di 27 kota IHK dengan perubahan harga sebesar 1,18%.

Keduabelas, tarif sewa rumah. Kenaikan beberapa jenis bahan bangunan dan upah tukang menyebabkan adanya kenaikan harga sebesar 0,65%. Andilnya terhadap inflasi mencapai 0,02% dengan kenaikan tertinggi terjadi di Madiun sebesar 8%.

Ketigabelas, upah tukang bukan mandor. Andil terhadap inflasi sebesar 0,02% dengan perubahan harga sebesar 1,03%. Kenaikan disebabkan harga barang kebutuhan sehari-hari mengalami kenaikan.

Keempatbelas, tarif listrik. Adanya perubahan tarif listrik pra bayar menyebabkan adanya kenaikan harga sebesar 0,54% dengan andil inflasi 0,02%. Kenaikan terjadi di 80 kota IHK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×