kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini komentar Kapolri soal perbudakan di Tangerang


Rabu, 08 Mei 2013 / 08:52 WIB
Ini komentar Kapolri soal perbudakan di Tangerang
ILUSTRASI. Pemerintah akan memberlakukan larangan cuti bagi ASN, TNI, Polri, karyawan BUMN maupun swasta saat Nataru. ANTARA FOTO/Galih Pradipta


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Anggota kepolisian diduga terlibat dalam kasus perbudakan di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Kabupaten Tangerang, Banten. Dua anggota Brimob disebut-sebut melindungi aktivitas di pabrik pengolahan aluminium tersebut.

Terkait hal ini, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, pihaknya sedang mendalami ada tidaknya keterlibatan dua anggota Brimob dalam kasus itu. Informasi yang diterima Kapolri, dua bawahannya itu memiliki hubungan pertemanan dengan pemilik pabrik, Yuki Irawan.

"Kalau kaitan dengan masalah, dia tahu ada yang disekap, itu yang sampai sekarang kami belum dapat bukti. Tapi, yang jelas kami akan proses apakah itu disiplin atau pidana," kata Kapolri, di Jakarta, Selasa (7/5).

Seperti diberitakan, berdasarkan pengakuan para buruh ataupun warga sekitar, dua anggota Brimob kerap terlihat di lingkungan pabrik. Anggota kepolisian Polsek Sepatan juga secara rutin mendatangi pabrik dengan mobil dinas.

Para buruh mengaku kerap ditakuti akan disiksa, bahkan ditembak polisi tersebut jika tidak mau bekerja atau tidak mencapai target. Yuki membantah pengakuan itu. Divisi Profesi dan Pengamanan Polri sudah memeriksa dua anggota Brimob yang disebut terlibat. (Sandro Gatra/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×