Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga menunjukkan perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa berada di kisaran 9 persen. Meski belum hasil resmi, capaian ini dianggap mengejutkan.
Sejumlah kalangan menilai, kenaikan suara PKB yang signifikan ini salah satunya karena faktor "Rhoma Effect", sang Raja Dangdut Rhoma Irama, yang selama ini digadang-gadang sebagai kandidat bakal capres PKB. Lalu, apa kata Rhoma?
"Ya biarkanlah. Itu kan penilaian dari masyarakat," kata Rhoma, seusai bertemu Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, di kediamannya di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2014).
Rhoma mengatakan, pertemuannya dengan Muhaimin hanya membicarakan tentang peta politik pasca-pemilu legislatif, serta peluang koalisi dengan sejumlah partai. Koalisi PKB, kata Rhoma, belum diputuskan karena hasil penghitungan cepat masih sangat prematur.
"Karena belum ada real count. Sementara antarpartai bedanya sedikit-sedikit. Jadi, kita enggak tahu hasilnya," katanya.
Ketika ditanya tentang kemungkinan ia menjadi "jagoan" PKB yang akan ditawarkan dengan partai koalisi, Rhoma enggan berkomentar. Ia juga tak mau menanggapi tentang peluangnya menjadi bakal calon wakil presiden yang akan diajukan PKB.
"Kami masih berkomunikasi dengan ketua umum," kata Rhoma.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, partainya akan menawarkan bakal calon presidennya, termasuk Mahfud MD, ke semua partai politik.
"Semua opsi kita buka. Kalau perlu kita tawarkan ke semuanya. Kita penginnya Bang Haji (Rhoma), dong," kata Muhaimin, seusai bertemu Rhoma.
Muhaimin mengatakan, pemilihan Rhoma atau Mahfud sebagai "jagoan" PKB akan bergantung pada dinamika pembicaraan antara partainya dan partai yang berkoalisi. Menurut dia, PKB membuka diri dengan segala kemungkinan koalisi. (Rahmat Fiansyah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News