kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Kata Ekonom BCA Soal Capaian Nilai Transaksi E-Commerce di Tahun 2021


Minggu, 23 Januari 2022 / 22:52 WIB
Ini Kata Ekonom BCA Soal Capaian Nilai Transaksi E-Commerce di Tahun 2021
ILUSTRASI. Pelanggan berbelanja secara daring dari rumahnya di Depok, Jawa Barat


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perkiraan Bank Indonesia (BI) terkait total nilai transaksi e-commerce di sepanjang tahun 2021 tampaknya meleset. Sebelumnya, BI memperkirakan total nilai transaksi e-commerce di tahun lalu bisa mencapai Rp 403 triliun.

Namun, kenyataannya, data yang diterima Kontan.co.id dari Gubernur BI Perry Warjiyo menunjukkan total nilai transaksi e-commerce di tahun 2021 hanya mencapai Rp 401 triliun.

Itu berarti, total nilai transaksi e-commerce di sepanjang tahun 2021 hanya mencapai 99,50% dari perkiraan BI.

Kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual kemudian mengatakan, total nilai transaksi e-commerce yang tidak sesuai dengan target bank sentral ini bukan masalah besar.

Baca Juga: BI: Total Nilai Penjualan E-Commerce di 2021 Tercatat Rp 401 Triliun

David bilang, bisa saja ini disebabkan oleh banyak transaksi yang tidak terekam oleh BI. Dengan kata lain, banyak masyarakat yang lebih minat untuk berbelanja daring lewat sosial media, tidak lewat marketplace besar yang terintegrasi dengan BI.

Karena dari pengamatannya sejauh ini, David melihat preferensi belanja masyarakat untuk belanja secara daring sangat besar.

Apalagi, ada momen Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ketat di pertengahan tahun yang mendorong lonjakan pembelian daring.

“Bisa saja mereka belanja lewat sosial media, seperti Facebook, Instagram karena kan banyak juga yang jualan di situ sehingga susah untuk dicatat. Sejauh ini belanja secara daring di Indonesia cukup besar,” jelas David.

David juga menimbang, dari sisi pertumbuhan, meski tidak masuk ke perkiraan BI, capaian transaksi e-commerce pada tahun 2021 ini masih tumbuh 50,8% bila dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp 266 triliun.

Sedangkan pada tahun 2022, total nilai transaksi e-commerce digadang BI bisa tembus Rp 530 triliun. David memandang perkiraan tersebut rasional. Pasalnya, masyarakat memang masih gemar berbelanja secara daring,

Baca Juga: Membangun Fondasi Ekonomi Digital Bangsa

Namun, itu berarti akan ada penurunan pertumbuhan bila dibandingkan tahun 2021, yaitu menjadi 32,17% yoy. Penurunan pertumbuhan ini disebut David karena sudah kembali aktifnya masyarakat untuk berbelanja secara langsung ke pusat perbelanjaan.

“Jadi normalisasi. Orang sudah mulai belanja secara offline (langsung), tetapi masih ada yang tetap berbelanja secara daring. Jadi target BI tersebut tetap masuk akal,” tandas David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×