kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ini Hasil Pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN, Ada 3 Rencana Aksi Disiapkan


Sabtu, 26 Agustus 2023 / 13:21 WIB
Ini Hasil Pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN, Ada 3 Rencana Aksi Disiapkan
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada ASEAN Finance-Heatlh Ministers Meeting di Hotel Mulia Jakarta, Kamis (24/8/2023).


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rangkaian pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN dan negara mitra ASEAN di Jakarta yang berlangsung pada 24-25 Agustus 2025 telah berakhir.

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin pun menyampaikan apresiasi terhadap seluruh delegasi yang telah hadir baik secara daring maupun luring.

“Terima kasih kepada seluruh delegasi yang telah mendukung kami menggelar pertemuan hari ini dan kemarin, merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia bisa memimpin ASEAN selama satu tahun ini,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Jumat (25/8).

Menkes membeberkan, sebagai ketua ASEAN tahun 2023 telah melakukan berbagai upaya dan solusi terbaik bagi pemulihan sekaligus penguatan sektor kesehatan di kawasan ASEAN. Serta menegaskan kembali komitmen dan dukungan kawasan dalam melakukan berbagai upaya mitigasi, kolaborasi lintas sektor dan inovasi dalam memperkuat ketahanan kesehatan regional.

Baca Juga: Polusi Udara Memburuk, Kemenkes Bentuk Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi

Untuk mewujudkan itu, Budi menyampaikan bahwa kawasan ASEAN perlu melakukan setidaknya tiga aksi yang berdampak.

Pertama, meningkatkan hardware atau infrastruktur kesehatan di kawasan ASEAN, dengan membekali negara-negara dengan peralatan yang diperlukan untuk pengawasan, penelitian dan pengembangan, serta produksi vaksin, farmasi, dan peralatan medis.

“Pembangunan infrastruktur ini harus dilakukan di seluruh negara, jadi kalau ada virus bisa dideteksi lebih awal,” terang Menkes.

Kedua, meningkatkan software atau sumber daya manusia, berarti memastikan tersedianya individu-individu terampil atau yang dapat dengan cepat dimobilisasi melintasi perbatasan di wilayah kapanpun diperlukan. Selain itu, berbagi pengetahuan dan memberikan pelatihan keterampilan PPR selama pandemi juga penting.

Ketiga, seperti yang telah diskusikan selama 2 hari terakhir, perbaikan mekanisme pendanaan sangatlah penting, baik pada masa damai maupun masa perang.

“Saya ingin menekankan bahwa situasi yang berbeda ini memerlukan mekanisme pencairan dana yang berbeda," kata  Budi.

Ia menambahkan, selama “masa damai”, pendanaan pencegahan, dan penanggulangan pandemi (PPR) harus mematuhi proses pengambilan keputusan standar, yang biasanya dipandu oleh rencana strategis jangka panjang.

Sebaliknya, saat “masa perang” diperlukan mekanisme khusus untuk mempercepat pencairan dana, untuk mencegah terjadinya keadaan darurat.

Selain itu, di antara modalitas pembiayaan yang ada di sektor Kesehatan ASEAN, Menkes menyampaikan perlu ada inovasi baru yang lebih terencana dan terintegrasi.

Melalui penjajakan pemanfaatan Dana Respons COVID-19, yang mempunyai potensi untuk diperluas melampaui cakupan aslinya, menjadi satu kumpulan dana untuk mengatasi berbagai kesenjangan keuangan di sektor Kesehatan ASEAN.

Terakhir, Menkes menekankan bahwa berakhirnya pandemi bukanlah akhir bagi perjalanan sektor kesehatan. Melainkan awal untuk memperkuat komitmen Kawasan dalam membangun kawasan yang lebih kuat dan siap dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa kini maupun masa yang akan datang.

“Harapan saya adalah kita dapat bekerja sama saling bahu membahu, sebagai sebuah komunitas yang erat dan kuat dalam Satu Komunitas ASEAN,” imbuh Menkes.

Baca Juga: Negara ASEAN Kumpulkan Dana Darurat US$ 17,7 Juta Untuk Antisipasi Pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×