kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini dukungan riset bagi kebijakan ekonomi dan keuangan syariah usai pandemi corona


Kamis, 24 September 2020 / 23:35 WIB
Ini dukungan riset bagi kebijakan ekonomi dan keuangan syariah usai pandemi corona


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia Institute dan International Centre for Education in Islamic Finance (INCEIF) menandatangani Memorandum of Commitment (MOC) pada hari ini, Kamis (24/9).

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) mengatakan, MOC ini digunakan untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang riset dan edukasi, khususnya dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

“Kedua lembaga meyakini bahwa kerjasama tersebut dapat mengatasi keterbatasan sumber daya manusia, baik secara kuantitas maupun kualitas, dalam bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah,” ujar Onny dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id.

Baca Juga: Penerapan NLE diharapkan bisa jadi penggerak ekonomi di saat pandemi

Onny pun menjabarkan, ruang lingkup kerjasama meliputi bidang pembelajaran atau pelatihan, penelitian, dan kegiatan atau program bersama. Saat ini, pandemi Covid-19 sedang membelenggu perekonomian Indonesia. Setelah Covid-19 selesai, maka Indonesia akan menghadapi tiga tantangan penting yang perlu menjadi fokus pemikiran.

Pertama, ekosistem dan sumber daya alam yang pulih saat terjadi pandemi Covid-19 dapat terjaga ketika aktivitas ekonomi kembali meningkat. Kedua, penyesuaian ketenagakerjaan seiring perubahan kebutuhan keahlian yang dipicu perkembangan teknologi.

Ketiga, perkembangan teknologi digital yang merubah berbagai aspek kehidupan dan makin terakselerasi saat terjadi pandemi Covid-19. “BI melihat kalau lewat beragam pendekatan dan tradisi intelektual dapat dikembangkan berbagai alternatif kebijakan yang inovatif untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut,” tambah Onny.

Dalam kesempatan tersebut pun, Gubernur Bank Negara Malaysia periode 2000 - 2016 Tan Sri Zeti Akhtar Aziz mengingatkan kalau dukungan riset terapan terkait pembiayaan sosial syariah dengan pemanfaatan teknologi finansial seperti untuk zakat, waqaf, dan sedekah diperlukan untuk mengoptimalkan dampak sosialnya.

Baca Juga: Ekonom Indef prediksi pemulihan ekonomi akan L shape pada 2021

Ia juga meningkatkan, perhatian terhadap kelompok masyarakat yang belum terjangkau layanan perbankan dinilai perlu menjadi fokus saat ekonomi memasuki proses pemulihan.

Selanjutnya: Bukan soal resesi, ekonom Bank Mandiri ingatkan pemerintah untuk fokus akan hal ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×