kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini Beberapa Tantangan Perekonomian Indonesia di 2023


Minggu, 01 Januari 2023 / 12:15 WIB
Ini Beberapa Tantangan Perekonomian Indonesia di 2023
ILUSTRASI. Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Senin (25/4/2022). Setelah pandemi Covid-19 mulai mereda, bukan berarti laju perekonomian Indonesia bakal mulus.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah pandemi Covid-19 mulai mereda, bukan berarti laju perekonomian Indonesia bakal mulus. Bank Indonesia (BI) mengingatkan, perekonomian global pada tahun 2023 akan relatif melambat seiring dengan ketdiakpastian yang berlangsung.

Nah, gonjang-ganjing perekonomian global inilah yang akan memengaruhi laju perekonomian Indonesia pada tahun 2023.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengungkapkan beberapa ketidakpastian global yang akan memengaruhi perekonomian Indonesia.

Pertama, kondisi inflasi yang masih tinggi akibat disrupsi rantai pasok global. Ini dipengaruhi ketegangan geopolitik.

Baca Juga: PPKM Resmi Dicabut, Pemerintah Rilis Aturan Baru Menuju Endemi Covid-19

Kedua, kebijakan moneter negara-negara di dunia yang ketat dan berlangsung lebih lama dari perkiraan. Kenaikan suku bunga masih terjadi, sebagai respons dari kenaikan inflasi.

Ketiga, kebijakan zero Covid-19 di China yang akan berdampak pada sektor korporasi. Dody khawatir, ini akan memengaruhi produktivitas.

“Produktivitas berpotensi menurun, sehingga ini akan turut mengganggu dari sisi disrupsi rantai pasok global,” tutur Dody saat menjawab pertanyaan Kontan.co.id, pekan lalu.

Keempat, kebijakan di Jepang yang berpotensi menimbulkan flight to quality di Jepang. Ini dikhawatirkan bisa mengganggu kenaikan imbal hasil surat utang di banyak negara.

Namun, di tengah ketidakpastian global, sebenarnya BI melihat prospek hembusan angin segar dari kabar yang dibawa Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi mencabut pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) per akhir tahun 2022. Dengan demikian, BI melihat ini akan menjadi peluang bagi pertumbuhan makin kuat di tahun 2023.

BI memperkirakan, pencabutan PPKM ini akan menggeser titik tengah perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun depan, menjadi lebih tinggi. Yaitu, di kisaran 5% yoy, dalam rentang 4,5% yoy hingga 5,3% yoy.

Pasalnya, pencabutan PPKM akan mendorong mobilitas manusia dan meningkatkan aktivitas ekonomi dan keuangan. Ini yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi.

Baca Juga: PPKM Resmi Dicabut, Pemerintah Tetap Lanjutkan Vaksinasi, Bansos dan Insentif Pajak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×