Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Desember 2014 sebesar US$ 111,9 miliar. Angka ini naik US$ 800 juta dari posisi akhir November US$ 111,1 miliar.
Meskipun BI melakukan intervensi yang tidak sedikit untuk stabilisasi nilai tukar rupiah di Desember, arus modal masuk atau inflow yang masih kencang, membuat cadev Desember masih naik tipis.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, peningkatan cadev dipengaruhi berbagai faktor. Ada penerimaan devisa hasil ekspor (DHE) migas, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, dan adanya simpanan valuta asing (valas) dan swap bank-bank dengan BI yang meningkat menjelang akhir tahun 2014.
"Jumlah penerimaan lebih besar dibanding jumlah pembayaran utang dan jumlah intervensi dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah," ujar Tirta, Kamis (8/1). Sekedar mengingatkan saja, rupiah pada bulan Desember sempat menembus level Rp 12.900 per dollar Amerika Serikat (AS). BI pun menggelontorkan cadev untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) agar arus modal yang keluar tidak terlalu tajam. Nilai yang digelontorkan waktu itu dalam dua hari (15 dan 16 Desember 2014) sempat mencapai Rp 1,7 triliun.
BI mencatat inflow pada tahun 2014 mencapai Rp 185 triliun, jauh lebih besar dari inflow pada tahun 2013 yang hanya Rp 37,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News