kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini 4 Fokus Utama BI dalam Mendorong Pengembangan UMKM


Minggu, 11 September 2022 / 18:59 WIB
Ini 4 Fokus Utama BI dalam Mendorong Pengembangan UMKM
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) terus mendorong pertumbuhan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus mendorong pertumbuhan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air. Ada empat fokus utama bank sentral untuk pengembangan segmen ini.

Onny Widjanarko, Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, mengatakan fokus pertama adalah korporatisasi UMKM. Hal ini penting dilakukan karena BI sulit jika harus menyasar UMKM satu-satu.

Dengan adanya korporatisasi, BI bisa menyasar kelompok UMKM. "Korporatisasi ini perlu didorong untuk meningkatkan skala usaha. Karena kalau sudah berkelompok, UMKM bisa membentuk badan usaha sehingga selanjutnya bisa ikut dalam pengadaan barang," jelas Onny dalam seminar Indonesia Marketing Association (IMA) bertajuk Peran UMKM dalam Industri Pariwisata yang digelar di Jakarta, Minggu (11/9).

Dia menambahkan, jika UMKM tidak tergabung dalam sebuah lembaga maka akan terisolisasi. Sementara dalam kelompok UMKM mereka bisan membangun jaringan dari hulu ke hilir.

Baca Juga: Bank Digital Kaji Kemungkinan HAKI Menjadi Jaminan Pinjaman

Kedua, BI mendorong UMKM go digital dan go ekspor. Untuk ini, kata Onny, BI sudah melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan e-commerce untuk mendorong UMKM bisa memasarkan produknya di sana.

Setelah go digital maka transaksi UMKM diharapkan semakin berkembang dan pada akhirnya e-commerce bisa membantu mereka bisa melakukan kegiatan ekspor.

Ketiga, BI memberi dukungan e-financing.  "Saat ini, kita sudah punya aplikasi Siapik. UMKM bisa buka ini dan buat laporan keuangan yang nantinya akan menjadi referensi bagi bank untuk menganalisis kelayaan pembiayaan," kata Onny.

Keempat, dukungan lewat digital payment. Onny. bilang, BI saat ini sudah menyediakan QRIS pada banyak merchant UMKM. Dengan kehadiran QRIS ini maka antrian pembayaran pada UMKM bisa diatasi.

BI melihat selama ini banyak konsumen batal melakukan transaksi karena antrian pembayaran yang sangat panjang. QRIS ini diharapkan semakin mempermudah pembayaran pada merchant UMKM dan pada akhir mendorong pertumbuhan bisnis UMKM itu.

Onny menambahkan, peluang untuk pertumbuhan UMKM sangat besar. Salah satunya, pemerintah telah mengalokasikan Rp 400 triliun dari anggaran belanja pemerintah pusat dan daerah dibelanjakan untuk produk UMKM. Tahun ini, pemerintah menargetkan realisasinya bisa mencapai Rp 800 triliun.

Selain itu, lanjut Onny, pemerintah juga memberikan dukungan dari sisi supplai dengan menganggarkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 373,17 triliun tahun 2022.

"KUR ini bisa dimanfaatkan para UMKM yang ingin meningkatkan skala bisnisnya dengan bunga pembiaayan yang murah," ujarnya.

Sementara dari sisi pariwisata, pengembangan UMKM dilakukan program 3A2P yakni membangun akses, atraksi dan amenitas, serta melakukan promosi dan pelaku UMKM  terus diedukasi. 

"Wilayah pariwisata bisa menjadi etalase UMKM. Oleh karena itu, program 3A2P ini terus digalakkan," imbuh Onny.

Baca Juga: Akselerasi Ekonomi Syariah untuk Pemulihan Ekonomi Melalui Tiga Langkah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×