kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingin longgarkan PSBB? Ini tiga syarat yang mesti dipenuhi


Kamis, 21 Mei 2020 / 07:10 WIB
Ingin longgarkan PSBB? Ini tiga syarat yang mesti dipenuhi


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah menyiapkan persyaratan untuk penyesuaian kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Terdapat tiga syarat agar suatu daerah bisa menyesuaikan kembali kebijakan PSBB yang diterapkan. Pertama adalah dengan melihat penularan berdasarkan reproduction rate (R0).

Rata-rata R0 Covid-19 di dunia berkisar antara 1,9 sampai 5,7. Sementara Indonesia sendiri R0 sebesar 2,5, yang artinya penularan Covid-19 dari satu orang bisa menularkan 2 hingga 3 orang.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Rabu (20/5): 19.189 kasus, 4.575 sembuh, 1.242 meninggal

"Jadi kalau sudah 14 hari itu posisinya (R0) di bawah 1 maka siap untuk melakukan penyesuaian atau pengurangan PSBB," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Suharso Monoarfa dalam keterangan pers, Rabu (20/5).

R0 pada waktu T atau (RT) selama 14 hari menjadi tolok ukur dalam penyesuaian PSBB. 

Kedua, adalah tingkat kapasitas sistem kesehatan dalam merespon pelayanan Covid-19. Kapasitas pelayanan kesehatan untuk Covid-19 dipatok sebesar 60% dari total kapasitas kesehatan tersebut. Artinya dalam 100 kasur di rumah sakit, 60 kasur disiapkan untuk penanganan Covid-19.

"Pasien baru yang datang itu jumlahnya dalam sekian hari itu harus di bawah 60, itu yang disebut dengan kapasitas sistem kesehatan yang terukur," terang Suharso.

Baca Juga: Jusuf Kalla: Butuh tegas, virus corona tak bisa diajak damai

Ketiga adalah tingkat tes Covid-19 secara massal yang dilakukan. Saat ini dalam hal tes massal, angka tes di Indonesia masih termasuk kecil di dunia.

Suharso bilang saat ini perbandingan tes Covid-19 di Indonesia baru 743 per satu juta orang. Namun, ke depan tes massal akan terus digenjot.

"Jadi dengan 3 indikator itu kami akan menempatkan sebuah daerah itu siap atau tidak," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×